Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Minggu, 20 Desember 2015

SUDAHKAH UPDATE STATUS DENGAN ALLAH

Kehidupan dunia saat ini yang begitu komplek, membuat kita terbuai dengan warna-warninya. Beberapa penyair menyatakan bahwa dunia ini adalah sebuah panggung sandiwara, terkadang memainkan peran melankolis sebagai penderita dengan tercurahnya cucuran air mata dan tekanan mental. Kemudian suatu saat memainkan peran penuh tawa dan bahagia. Semua terjadi sudah menjadi skenario Sang Pencipta, tinggal kita memilih perannya dan mengembangkan alur ceritanya dengan improvisasi-improvisasi masing-masing. Mana jalan yang dipilih, hasilnya nanti itulah yang akan ditemui.

Apakah kita sebagai hamba Allah telah lalai untuk merasakan keindahan hidup dengan menunjukan rasa syukur kita kepadaNya?. Tentu saja, manusia tidak ada yang sempurna. Nabi kita Muhammad SAW pun selalu dibimbing dan diluruskan bila berbuat kesalahan, pembuktian rasa syukurnya dengan tanpa meninggalkan ibadah kepada Allah setiap saatnya.

Bila jaman ini adalah jaman komunikasi antar manusia dengan perangkat telepon cerdasnya (smartphone) yang setiap saatnya digunakan untuk berinteraksi sosial dan "update status" aktifitas yang kita lakukan setiap harinya, lantas masihkah kita ingat bila kita juga harus berinteraksi dengan Sang Maha Pencipta dengan "update status" kita sebagai hamba kepadaNya.

"UPDATE STATUS" SEBAGAI HAMBA ALLAH

 1. Ada lima waktu wajib untuk kita "update status" kepada Allah, yaitu shalat wajib dimulai dari waktu subuh sampai waktu Isya dengan tambahan waktu waktu shalat sunnah untuk meningkatkan "trafik" kita kepada Allah. Adapun spesial trafik waktu tambahan bagi kita adalah melakukan ibadah shalat malam (tahajud) karena dalam beberapa riwayat begitu istimewanya "update status" sebagai hamba di waktu sepertiga malam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
"Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari."[1] 

2. Berdzikir di waktu pagi dan petang.

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا 
"Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari." [Al-Insaan/76: 25-26].
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ
 3. Bertasbih setiap selesai sholat dan di malam hari.
 
"Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat." [Qaaf/50: 40].
وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)." [Ath-Thuur/52: 48-49]

Wallahualam. Semoga ada manfaatnya.
-----------------------------------------------
[1]. HR. Muslim, kitab ash-Shiyaam bab Fadhli Shaumil Mu-harram, (no. 1163).

0 komentar :

Posting Komentar