Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Senin, 24 April 2017

Bagaimana Mengatasi Duka dan Permainan pikiran?

Hidup dikuasai oleh pikiran serta perasaan suka dan duka yang merupakan permainan pikiran.  

Jarang sekali kita membuat pikiran dalam keadaan hening tidak terpengaruh akan suka ataupun duka. Pikiran selalu mengejar kesukaan akan tetapi menjauhi kedukaan. Namun, suka dan duka merupakan dua permukaan dari mata uang yang sama, tak terpisahkan. Dimana ada suka di sana pasti ada duka, seperti terang dan gelap, siang dan malam, merupakan pasangan yang membuat kehidupan pikiran menjadi lengkap.

Pikiran seperti air samudra, tak pernah diam, selalu berubah. Oleh karena itu, tidak ada keadaan pikiran yang abadi. Sukapun hanya sementara, demikian pula duka, walaupun biasanya, duka lebih panjang usianya dibandingkan suka. Bahkan suka biasanya berekor duka, walaupun duka belum tentu disambung suka. 

Apa yang hari ini mendatangkan kesukaan, besok sudah berubah mendatangkan kedukaan. Keadaannya tidaklah berubah. Keadaan apa adanya merupakan kenyataan yang tidak berubah. Yang berubah adalah keadaan pikiran kita sehingga karena dasar pemikirannya berubah, maka penilaiannya juga berubah-ubah. Bila hari ini menyenangkan pikiran, besok dapat berubah menjadi menyusahkan.

Kalau nafsu yang memperdaya hati dan akal pikiran sudah mencengkeram kita, maka kita selalu tenggelam, baik dalam suka maupun dalam duka. Dikala suka, kita dapat menjadi mabuk kesenangan dan lupa diri, sebaliknya, di waktu duka kitapun menjadi mabuk kedukaan dan merana. Keduanya merupakan keadaan di mana kita dipermainkan oleh nafsu melalui hati akal pikiran kita.

Bagaimana kita dapat mencari jalan keluar dari lingkaran setan ini? Bagaimana kita dapat terbebas dari nafsu hati dan akal pikiran? Siapa yang bertanya ini? Siapa yang ingin bebas dari nafsu yang menguasai hati dan akal pikiran? Jelas bahwa yang bertanya adalah pikiran juga, pikiran yang sama yang bergelimang nafsu. Melihat bahwa nafsu mendatangkan ketidakbahagiaan, maka pikiran lalu ingin agar bebas dari nafsu.

Bagaimana mungkin nafsu dapat bebas dari dirinya sendiri? Semua usaha yang dilakukan nafsu tentu mengandung pamrih menyenangkan diri sendiri, membebaskan diri dari susah. Dengan usaha ini, berarti kita terjatuh ke dalam lingkaran setan yang sama, atau bahkan lebih kuat!

Kiranya tidak ada jalan lain bagi kita kecuali MENYERAH atau PASRAH.

Pasrah kepada Tuhan, kepada Sang Maha Pencipta, Maha kuasa dan Maha Kasih! Kita ini, berikut hati dan akal pikiran, berikut nafsu-nafsu kita, kita ini seluruhnya diciptakan oleh kekuasaan Tuhan! Maka, tidak ada yang lebih benar dari pada menyerahkan segala-galanya kepada yang mengadakan kita, yang menciptakan kita. Di waktu mengalami suka, kita selalu ingat dan bersyukur kepadaNya sehingga tidak mabuk. Di waktu mengalami duka, kita selalu ingat dan menyerah padaNya sehingga tidak tenggelam.

Hanya kekuasaan Tuhan sajalah yang mampu meluruskan yang bengkok dalam batin kita, membersihkan yang kotor. Setiap kehendak Tuhan jadilah!. KUN FAYA KUN.

Bukan pikiran yang ingin menyerah karena kalau demikian tentu ada pamrih yang tersembunyi di balik penyerahan itu. Nafsu selalu berpamrih untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri. Tidak ada si aku atau pikiran yang ingin menyerah. Yang ada hanya penyerahan itu saja, titik. Seolah-olah mati di depan Tuhan. Nah kalau nafsu hati dan akal pikiran tidak bekerja lagi, maka segalanya terserah kepada Tuhan. Tuhan Maha Bijaksana, Tuhan Maha Kasih, dan hanya kekuasaa Nya sajalah yang akan mampu mengadakan atau menjadikan yang tidak mungkin bagi pikiran.

Wassalam

Minggu, 09 April 2017

Rasa Syukur atas Segala Karunia


Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Wahai demi dzat yang menggenggam setiap jiwa jiwa seluruh makhluk.
Dzat yang telah mencurahkan segala rahmat dan segenap karunia dari hal hal yang kecil dan tak disadari sampai hal hal yang besar yang tersadari.

Apakah setiap tarikan nafasku dan hembusannya tidak menjadikan diriku bersyukur?. Apakah setiap rasa bahagia dan rasa kasih itu tidak membuatku bersyukur?.
Apakah setiap rasa sedih dan gundah gulana menghilangkan rasa syukurku? padahal dari rasa sedih itu dapat dirasakan nikmatnya rasa bahagia.

Tidakkah Tuhan yang diatas Ar'sy itu menjanjikan kepada setiap hamba manusia bahwa setiap hamba yang mensyukuri atas segala nikmatNya sekecil apapun akan dikaruniakan bertambahnya nikmat oleh Nya.

Allah SWT berfirman:


وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7).

Adapun firman firman Allah yang lain tentang peringatan rasa syukur;


Allah SWT berfirman:

تَبٰـرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَآءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرٰجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا
"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 61).

وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ  اَوْ اَرَادَ شُكُوْرًا
"Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 62).

Allah SWT berfirman:


وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ  لَا تُحْصُوْهَا  ؕ  اِنَّ اللّٰهَ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 18).

Allah SWT berfirman:
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
(QS. Ad-Duha 93: Ayat 11).

Allah SWT berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍ ۖ  نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ  سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 2).


اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا  كَفُوْرًا

"Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 3).


Allah SWT berfirman:

مَا يَفْعَلُ اللّٰهُ بِعَذَابِكُمْ اِنْ شَكَرْتُمْ وَاٰمَنْتُمْ   ؕ  وَكَانَ اللّٰهُ شَاكِرًا عَلِيْمًا
"Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 147).

Allah SWT berfirman:


يٰٓاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 172).

Allah SWT berfirman:

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖ   ۚ  وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًا    ؕ  كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ

"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 58).

Hadits hadits tentang rasa syukur

”Dua hal apabila dimiliki seorang dia dicatat Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama ( Ilmu dan Ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberikan kelebihan.HR.Attirmidzi)

”Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada Manusia”(HR.Athabrani)

Seorang mukmin terbaik itu tentu banyak bersyukur ketika dalam kegembiraan dan banyak bersabar ketika dalam kesedihan (HR Muslim)

Barangsiapa diuji lalu bersabar, dikaruniai lalu bersyukur, didzalimi lalu memaafkan dan mendzalimi lalu beristigfar, maka bagi mereka keselamatan dan hidayah (HR Al Baihaqi)

Alangkah menakjubkan prilaku orang mukmin, jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur, jika ditimpa musibah, ia bersabar (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Sesungguhnya orang yang lebih banyak bersyukur kepada Allah SWT adalah orang yang lebih banyak bersyukur kepada sesama manusia (HR Tarmidzi)

Orang yang paling pandai bersyukur kepada ALLAH adalah yang paling banyak bersyukur kepada manusia (HR. Athabrani)

Bagaimana mengungkapkan rasa syukur?

Rasa syukur kepada Allah dapat diungkapkan melalui ucapan kalimat hamdallah ataupun melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan beramal sholeh.

Karena segala kalimat kebaikan akan diberikan balasan pahala yang berlipat dari Allah.

“Barangsiapa mengucapkan subhanallah, maka ia mendapatkan sepuluh kebaikan. Orang yang mengucakan laa ilaaha illallaah akan dibalas dua puluh kebaikan dan orang yang membaca alhamdulillah akan memperoleh tiga puluh kebaikan.” (Al Hadist)

Wallahuallam

Senin, 03 April 2017

Karunia Cinta


Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh. 
Salam cinta dan Kasih semua.. 

Kalau bicara masalah Cinta,  maka bilamana dituliskan akan romantika dan hikmahnya mungkin akan menghabiskan tinta bergalon galon. 

Banyak pujangga dan ahli bahasa menafsirkan arti kata Cinta. Namun ungkapan sebenarnya di setiap orang hanya bisa dirasakan oleh orang itu sendiri dan memaknai sendiri. 

Sebagian orang mungkin tahu cerita cinta romeo dan juliet yang mendunia ataupun cerita lokal, kebanyakan ujungnya berakhir tragis sehingga menjadi kisah cinta yang terkenal. Padahal banyak cerita cinta yang indah dan juga berujung Indah,  seperti halnya kisah cintanya para nabi atau kisah cintanya rosulullah. 
Selain itu ada juga cerita cinta pendiri pendiri bangsa ini yang mengharu biru. Kalau jaman sekarang, ada kisah cintanya pak habibie dan ibu Ainun yang romantis,  yang bahkan telah difilmkan. 

Mari kita bicara cinta..  😍

Apa dasar bersatunya dua insan yang berkasih sayang untuk berikatan adalah karena cinta,  ada yang muncul dari awal bertemu ada pula rasa itu datang belakangan,  mungkin diawalnya ikatan karena terpaksa atau sebab-sebab lain. 

CINTA ada sejak seluruh makhluk diciptakan Tuhan termasuk manusia yaitu sejak jaman nabi Adam dan Hawa sampai berakhirnya dunia nanti.  Allah menciptakan rasa cinta dan berkasih sayang karena bagian dari sunnatullah,  bagian dari sifat Sang Pencipta,  Ar Rahman dan Ar Rahim. 

Tidak hanya manusia bahkan seluruh makhluk yang ada di bumi Allah ciptakan berunsurkan CINTA,  KASIH DAN SAYANG. Kesempurnaan itu Allah tunjukkan pada sifat manusia. 

Bagaimanapun kejamnya seorang manusia,  pasti tidak akan berbuat kejam kepada orang yang dikasihinya. Layaknya seekor induk harimau yang tidak akan memakan anaknya walaupun dalam keadaan kelaparan setengah mati sekalipun. 

Ada yang bilang bilamana terkena penyakit cinta maka itu awal dari penderitaan 😊 BENARKAH?

Teringat satu tokoh kisah negeri tirai bambu yang selalu menderita kutukan jikalau mengalami jatuh cinta,  tokoh itu bilang "Cinta...  Deritanya tiada akhir... " 😀 
Ada juga kesan jatuh cinta pertama pada remaja yang digambarkan pada saat jatuh cinta, sang pencinta bila rindu akan teringat wajah sang kekasih tertempel disemua tempat,  yaitu di dinding, di pintu,  di bantal,  di guling bahkan di piring dan di gelas 😀😀, asal tidak di closet tentunya. 

Barangkali karena kita lebih banyak nonton film atau sinetron ya, sehingga jadi sedikit "lebay" 😀. 
Walaupun memang begitulah cara para sineas untuk membuat beberapa kisah cinta yang terkenal untuk dibuat film atau sinetron dengan cara dibumbui supaya lebih dramatis dan mengharu biru agar menarik penonton.

Ungkapan lainnya teruai dalam ribuan bahkan jutaan syair syair perindu dan bait bait puisi yang tercatat dalam sejarah maupun tidak. Bahkan ada sebagian catatan sejarah terukir,  bahwa karena penyakit cintalah jika satu negeri dapat ditaklukan oleh negeri yang lain. Ya walaupun kita tidak sukai hal seperti itu namun itulah yang terjadi. Bahkan ada kisah mengejar cinta sampai mengarungi luasnya samudera dan tingginya gunung-gunung. Bahkan dengan kekuatan cinta juga dapat menggerakan akselerasi sel sel didalam tubuh sampai tingkat molekular, bilamana dipaparkan akan meluluhlantakkan alam. Namun hal ini tidak dibahas disini, mungkin orang orang tertentu disana yang berada disetiap sudut alam yang mengerti. 

DAHSYAT bukan? Akan Kekuatan cinta. 
Sehingga sebagian dari intinya;

Cinta adalah kehalusan.. 
Cinta adalah kelembutan.. 
Cinta adalah pengorbanan.. 
Cinta adalah semangat hidup.. 
Cinta adalah cemburu.. 
Cinta adalah buta.. 
Cinta adalah kesucian..
Cinta adalah kekuatan.. 
Cinta adalah karunia..
Dan seterusnya 

"SYAIR CINTA,  BERSATU DALAM JIWA"

Ketika dengan kehendak Mu, 

KUN FA YA KUN terciptanya cinta, 

Disaat itu bergetarnya Ars, 

Teciptanya Sang pengabdi Ruh Suci karena cinta, 

Terciptanya lapisan lapisan alam karena cinta, 

Terciptanya cahaya karena cinta, 

Terciptanya gelap karena cinta, 

Terciptanya api karena cinta, 

Terciptanya air karena cinta, 

Terciptanya adam hawa karena cinta, 

Terciptanya aku juga engkau karena cinta, 

Asma suci Ar rahman Ar rahim dari sifat keagungan Mu, 

Meniupkan makna Cinta serta Kasih, 

Kedalam setiap jiwa, 

Sangat lembut bahkan teramat halus namun dapat menggetarkan isi raga dan jiwa, 

Aku ada,  engkau ada,  dia ada. 

Aku sembunyi,  engkau sembunyi,  dia ada. 

Aku hilang,  engkau menghilang,  dia tetap ada. 

Karena dia Kasih, karena dia Cinta. 

Sebab Cinta karena Allah adalah Karunia. 

---------------- - Rahmat Saleh -