Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Jumat, 29 Januari 2016

Gaya Belajar Kinesketik Bagi Anak Gila Bola

 

Sepakbola sudah bukan lagi menjadi sekedar hobi bermain, tapi kini para penggila olahraga sepakbola atau biasa disebut gibol (gila bola), sudah membentuk komunitas tersendiri. Selama gibol masih dalam jalur yang benar, rasanya tak ada yang salah dengan kecenderungan itu. Tapi bagaimana jika gibol menyerang buah hati Anda? Apa mengkhawatirkan, dan apa yang harus Anda lakukan?

Seorang ibu mengeluh kepada psikolog di Batam. “Anak saya sekarang sudah tak mau lagi ikut kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, selain sepakbola. Hampir setiap hari, aktivitasnya tak jauh-jauh dari bola, dan bola. Mulai dari bermain bola dengan kawan-kawannya, membaca berita sepakbola di koran, sampai bergadang hanya untuk menonton tayangan langsung pertandingan sepakbola. Bukan hanya tim-tim dalam negeri yang ditonton, nama-nama pemain tim Italia, Inggris dan Belanda sudah dihapal di luar kepalanya.”

Seorang bapak lainnya juga mengeluhkan hal serupa. “Anak saya sekarang sudah kelas lima. Hari-hari yang ada di otaknya hanya sepakbola. Ketika duduk di kelas dua hingga kelas empat, cita-citanya masih ingin menjadi pilot pesawat tempur. Tapi sekarang ia sudah tak lagi bercita-cita, sejak menjadi gibol.”

Semakin hari, keluhan seperti itu kian menumpuk. Ketika Qalam melakukan penelusuran kepada sejumlah orangtua dan psikolog, terbukti semakin banyak saja orangtua yang resah dan khawatir terjadap tumbuh kembang anak mereka, sejak menjadi gibol. Namun pandangan berbeda disampaikan psikolog yang juga Ketua Komisi Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Bibiana Dyah Sucahyani, yang menilai tak ada masalah dengan gibol, dan kecenderungan itu tak perlu dikhawatirkan. “Justru bisa dijadikan sebagai motivasi,” tegasnya.

Menurut alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu, dampak positif kesenangan anak pada olahraga sepakbola adalah terwujudnya sarana penyaluran energi anak kepada hal-hal positif. Motorik anak akan terlatih. Juga, dari kecenderungannya itu dapat diamati apakah si anak memang benar-benar memiliki potensi di bidang sepakbola.

Lebih jauh, sepakbola akan melatih anak untuk bersikap sportif, taat aturan, bisa bekerjasama dalam tim, disiplin dan mempelajari berbagai strategi. Hanya ada sedikit dampak negatifnya jika si anak tidak diperhatikan keseimbangan kegiatannya dengan hal lain. Hingga anak hanya akan menghabiskan waktunya untuk bermain atau menonton bola, ia pun akan lupa untuk belajar.

Tapi, jika gibol disalurkan dengan cara yang tepat, tentu tak akan mengganggu prestasi belajar anak. Gibol justru akan lebih memotivasi anak. Misalnya, jika anak berprestasi atau mendapat nilai bagus di sekolah, maka orangtua dapat mengajak si anak nonton langsung pertandingan sepakbola tim kesayangan. Atau, membelikannya sampul buku bergambar bola dan sebagainya. Disamping itu, gambar pemain idola juga dapat dijadikan motivasi untuk memacu prestasi akademik anak.

Permainan sepakbola juga dapat berdampak langsung pada kegiatan belajar anak. Jika anak dapat fokus pada bola saat bermain sepakbola, ia pun akan mampu fokus pada pelajaran di kelas.

Orangtua harus lebih kreatif mempergaulinya. Biasanya, anak gibol cenderung kinesketik, maka metode pembelajaran kinesketik yang layak digunakan untuk membantu anak lebih menguasai pelajarannya. Seperti apakah gaya belajar kinesketik itu, dibawah ini sedikit diuraikan untuk menambah wawasan Anda.

Gaya Belajar Kinesketik

Tipe Kinestetik adalah tipe gaya belajar yang cenderung mudah menerima dan mengolah informasi melalui serangkaian aktivitas yang menggerakkan sebagian / seluruh anggota tubuh dan mempraktekkan hal-hal yang dipelajari. Secara spesifik tipe gaya belajar ini dibagi lagi menjadi dua:

1. Movement  (Gerakan Badan)

Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui gerakan tubuh, berjalan-jalan, membolak-balik tubuh, bergoyang, terampil, dan cekatan.

2. Touch (Gerakan Tangan)

Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui penggunaan jari, perabaan dan sentuhan tubuh. Kemampuan jari-jemarinya cekatan dan terampil sehingga mampu membuat kreasi tangan seperti clay dan desainer. Menari jenis tarian yang gemulai, menulis halus, dan hasil menggambarnya cukup teliti dan detil.

Ciri-ciri anak dengan tipe gaya belajar Kinestetik:

  • Menyukai kegiatan aktif baik sosial, kesenian, maupun olahraga. Sulit untuk duduk tenang, selalu ingin beregrak, dan memiliki koordinasi tubuh yang baik. 
  • Gemar menyentuh semua yang dilihat dan ia kerap menggunakan gerakan/bahasa tubuh saat mengekspresikan diri/mengungkapkan emosinya saat itu.
  • Mencari perhatian lewat perhatian fisik seperti menyentuh orang lain dan suka mengerjakan sesuatu yang memungkinkan menggunakan tangannya secara aktif. 
  • Jika ada mainan baru biasanya langsung ingin mencoba memainkannya. 
  • Jika berkomunikasi sering menggunakan kata-kata yang mengandung aksi dan gemar memakai objek nyata untuk alat bantu belajar dan cenderung menggunakan jarinya untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya. Jika menghafal sesuatu biasanya sambil berjalan atau melihat objek secara langsung.
  • Mengunyah permen ketika mendengarkan penjelasan dari guru.
  •  Menyukai buku dan film petualangan. Menyenangi metode bermain peran serta memiliki koordinasi mata dan tangan cukup baik sehingga mampu melakukan gerakan-gerakan dengan ritme cepat.

Kendala anak dengan tipe gaya belajar Kinestetik:

  • Cenderung tidak bisa diam dan sering dianggap nakal, pengganggu, dan usil. 
  • Sulit mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, rumus-rumus, dan sebagainya). 
  • Tak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional dimana guru menjelaskan dan anak duduk manis, tenang, dan diam. Kapasitas energinya cukup tinggi sehingga bila tidak disalurkan dengan berbagai kegiatan fisik atau menggerakkan jari-jarinya maka akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.

Cara Memaksimalkan Kemampuan Kinestetik

  • Sebagai langkah awal, anda hendaknya bersekolah  di sekolah yang menganut sistem active learning dimana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Hal ini agar kemampuannya berkembang secara optimal. 
  • Belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai alat peraga, misalnya eksperimen di laboratorium. 
  • Untuk siswa yang memiliki kapasitas energi berlebih, sebaiknya diberikan aktivitas fisik di rumah sebelum bersekolah. Misalnya mengikuti olahraga, membantu pekerjaan rumah seperti mencuci mobil, memebrsihkan rumah, atau mengerjakan sesuatu dengan jari-jarinya. Di kelas dapat ikut beraktivitas bergerak seperti membersihkan papan tulis, membantu guru untuk membagikan buku-buku pelajaran.

Kiat menghadapi anak yang gibol

Lalu, bagaimana cara menyalurkan bakat anak gibol? Menutur Bibiana, diperlukan stimulasi dengan minat bakat yang relevan. Karena ia memiliki kecerdasan kinesketik, pilihan tepat adalah memasukkan anak ke klub sepakbola. Namun tentunya, harus diupayakan adanya kesepakatan bersama antara anak dan orangtua dalam urusan mengatur waktu.

Bagi kalangan penyelenggara pendidikan, anak-anak gibol bisa diberdayakan dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Dalam kegiatan itu, anak diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan multiple intelligencesnya. Salah satunya kecerdasan kinestik. Dengan memberi stimulasi dan kesempatan kepada anak gibol, kiranya pengembangan potensi dan penyaluran minatnya yang terarah, sangat dapat membantu dalam pembentukan karakter positif dirinya.

Kesehatan Mental Gibol

Jika ditelusuri lebih jauh hasil-hasil penelitian dan dampak psikologis dari gibol, fakta cukup mengejutkan dapat ditemui. Dalam penelitian yang dilakukan Masterton G. dan Mander J.A. (1990) yang dimuat dalam The British Journal of Psychiatry, dibuktikan bahwa saat Piala Dunia sepakbola digelar, jumlah pasien gawat darurat psikiatri mengalami penurunan besar selama dan sesudah pertandingan final.

Memang, ketika tim pujaan kalah, ada pengaruh negatif bagi kesehatan para gibol pencinta tim itu. Tapi pengaruh itu tidak terlalu serius. Karena menonton pertandingan sepakbola, menurut penelitian itu, merupakan tindakan katarsis yang memberi kesempatan penonton pria untuk mengekspresikan dan merilis emosi internalnya.

Lebih dari itu, ternyata gibol juga terbukti dapat mencegah kaum muda dari aksi percobaan bunuh diri. Sebab, saat menonton pertandingan sepakbola, para gibol memiliki cukup banyak momentum untuk melepaskan ekspresi emosi. Secara psikologis, hal ini dapat membantu mereka untuk menurunkan tingkat stres, yang sebagian berujung pada upaya bunuh diri.

Seperti dirilis Mental Health Foundation dari Inggris, saat mengalami masalah mental, satu dari empat lelaki muda di bawah umur 35 tahun rentan untuk melakukan bunuh diri. Kelompok usia ini memang merupakan penggemar bola terbanyak di seluruh dunia. Maka, pelepasan emosi –dengan menonton sepakbola- penting untuk menjaga kesehatan. Seperti menurut penelitian yang dilakukan psikolog dari Northumbria University Inggris, gara-gara sepakbola, pria menjadi lebih mudah untuk mengungkapkan emosinya.

Selain berdampak pada emosi, sepakbola juga sangat berpengaruh kepada relasi, identitas, dan penghargaan diri. Menurut penelitian Sir Norman Chester Centre for Football Research, University of Leicester di Inggris, satu di antara empat orang yang menyebut dirinya penggila bola, mengatakan bahwa sepakbola merupakan satu hal paling penting dalam hidup mereka.

Di balik manfaat itu, ada bahaya yang mengintai gibol jika tidak diantisipasi dampaknya. Sebuah penelitian membuktikan, menjelang pertandingan Piala Eropa 2008, para dokter di benua Eropa telah bersiap-siap menghadapi meningkatnya panggilan gawat darurat, serangan jantung, kekerasan pada istri, pelanggaran menyetir dalam keadaan mabuk, depresi, melukai diri sendiri, bahkan bunuh diri. “Semakin penting pertandingan, semakin besar resikonya,” ujar Ute Wilbert-Lampert, peneliti dari The Munich University Clinic di Jerman, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Selama pertandingan Piala Dunia 2006, ditemukan sejumlah kasus cardiac arrest atau jantung berhenti mendadak dan berdebar-debar yang menimpa kaum pria di Munich. Di kalangan wanita, kasus itu meningkat dua kali lipat. Terlebih ketika Tim Jerman berlaga di perempatfinal melawan Argentina. Kasusnya kian meningkat saat Jerman berlaga di semifinal melawan Italia, dan kalah.

Di Inggris, peneliti menemukan serangan jantung meningkat 25 persen ketika Inggris kalah dari Argentina melalui tendangan pinalti di Piala Dunia 1998. Peningkatan angka itu membuat para ahli menganjurkan agar kalangan orang yang memiliki resiko stres gara-gara pertandingan bola, untuk mengonsumsi obat-obatan receptor blocker, aspirin, dan statin. Mereka bahkan menawarkan kalangan yang rentan itu melakukan terapi perilaku untuk menenangkan diri sebelum duduk di sofa dan menonton pertandingan.

Herve Douard ahli penyakit jantung di University Hospital Clinic di Bordeaux, Perancis, menganjurkan agar para pasiennya yang berpotensi terserang jantung maupun yang efektif terserang jantung, untuk tidak nonton pertandingan penting sepakbola.

Tapi, tidak semua pertandingan sepakbola mendatangkan bahaya. Sebuah penelitian terbaru, seperti dirilis situs BBC menyatakan, menonton tim sepakbola kesayangan menang dalam pertandingan penting, akan berefek baik untuk jantung. Buktinya, angka kematian karena serangan jantung di Perancis mengalami penurunan signifikan, ketika tim nasional mereka menang 3-0 atas Brasil di Final Piala Dunia 1998.
_________________________________________

Diolah dari sumber : Saibansah Dardani

Keutamaan hari Jumat dan amalan yang disyariatkan

Keutamaan hari jumat-www.babarkata.com

Kabar gembira untuk kita semua bahwa ternyata kita mempunyai hari yang istimewa dalam deretan 7 hari yang kita kenal. Hari itu adalah hari jum’at. Hari jum’at memang istimewa namun tidak selayaknya kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian, kita mengkhususkan dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu khusus hari Jum’at, tidak boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a dan membaca surat-surat tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali yang disyari’atkan.


Nah artikel kali ini, akan menguraikan beberapa keutamaan-keutamaan serta amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at. Semoga dengan kita memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk memaksimalkan dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari itu, dan agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.

Keutamaan Hari Jum’at

1. Hari paling utama di dunia

Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:

  •     Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
  •     Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
  •     Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
  •     Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

2. Hari bagi kaum muslimin

Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.

Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)


Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:

a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.'” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.

b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”

5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya

Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari).

Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari Jum’at

1. Memperbanyak shalawat

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)

2. Membaca surat Al Kahfi

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)

4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)

  •     Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.
  •     Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.
  •     Diam mendengarkan khatib berkhutbah.
  •     Memakai pakaian yang terbaik.
  •     Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.
Semoga kita bisa mendapat manfaat yang lebih besar dengan menambah amalan-amalan ibadah yang disyari’atkan. Sungguh begitu banyak jalan agar kita bisa meraup pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat kelak. Wallahu a’lam.
______________________________
Ummu Aufa
Ustadz Abu Salman


Referensi :

  1. Do’a dan Wirid, Pustaka Imam Asy-Syafi’i
  2. Tafsir Ayat-Ayat Yaa Ayyuhal-ladziina Aamanuu, Pustaka Al-Kautsar
  3. Amalan dan Waktu yang Diberkahi, Pustaka Ibnu Katsir

Minggu, 24 Januari 2016

Kisah Seorang Istri Sholehah dan putrinya

 

Ini adalah sebuah kisah nyata tentang perjuangan seorang istri dan putrinya dalam menghadapi ujian dikala sang suami atau sebagai ayah tengah mengalami suatu cobaan dari Allah, sebuah kisah yang dapat kita teladani dari sikap seorang istri beserta putrinya yang insyaallah keduanya sholehah.

 

Awal dari sebuah cerita kehidupan rumah tangga

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390H (sekitar tahun 1970 M). Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun.

Datangnya Cobaan

Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395H (sekitar tahun 1975 M) tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Sosok Sang Putri

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. Pada suatu hari di tahun 1410 H (sekitar tahun 1989 M), putriku berkata kepadaku : "Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku". Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Cerita sang Putri

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqarah hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini ?"

Akupun bangun, seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan. Lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. 


Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau, kami beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya.

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu, Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya. Yang telah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim. Sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya.

Ya Allah, sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh. Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya."


Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Datangnya Keajaiban

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru ; "Siapa engkau?, Apa yang kau lakukan di sini?". 
Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ (Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh), demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak ?.
 

Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasanya aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua (saat tahun 1415H kisah ini diceritakan). Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun, Yang telah menjaga putrinya, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku meskipun ia dalam keadaan koma.


Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a, sesungguhnya tidak ada yang menolak qada' kecuali do'a, barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu, di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur.

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup.

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah. Demikianlah. Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin.


Janganlah pernah berputus asa, jika Tuhanmu adalah Allah.
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus.
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya.

_________________________________________
www.muslm.org, Diterjemahkan oleh Ustad Firanda Andirja

Kisah : Antara Bis no 35 dengan Bis no 53

 

Kisah ini merupakan kisah nyata yang menimpa seorang mahasiswa Madinah yang tahun lalu dirawat inap di Rumah Sakit universitas Islam Madinah.

Seorang mahasiswa terbaring di atas tempat tidur di rumah sakit Universitas Islam Madinah. Sekujur tubuhnya penuh dengan pembalut, dan kedua kakinya digips. Tidak terdengar darinya kecuali suara rintihan dan juga isakan karena rasa sakit yang dirasakannya.

Aku berkata dalam hatiku : Orang ini pasti kena kecelakaan berat atau dia terkena kebakaran !!
Pokoknya akupun datang pada pukul 4 sore yaitu saat dimulainya waktu menjenguk orang sakit.

Hanya saja ada satu perkara yang membuat saya heran. Setiap orang yang mengunjungi kamar inapnya kalau keluar dari kamarnya pasti tertawa terbahak-bahak. 
Akupun bingung, aku bertanya : Ada apa gerangan?
Pokoknya setiap orang yang mengunjunginya, memberi salam kepadanya maka terdengar suara tertawa dibalik sitar. Aku berkata : Aku harus tahu apa sebabnya ..!!

Akhirnya pada saat waktu berkunjung habis, maka akupun langsung segera masuk menemuinya akupun melihat kondisinya. Aku berkata kepadanya : Alhamdulillah, semoga engkau baik-baik saja, semoga tidak buruk kondisimu.

Akupun berbicara dengannya, akan tetapi karena terus penasaran kenapa mereka tertawa. Akhirnya aku berkata kepadanya : Aku lihat orang-orang yang menjengukmu, tidak seorangpun yang keluar kecuali tertawa terbahak-bahak hingga terdengar sampai di ujung rumah sakit.

Ia berkata : Memangnya kenapa? Kamu hasad karena kita pada tertawa?
Aku berkata : Tentu tidak wahai saudaraku, bukan itu sebabnya. Demi Allah kalau kamu punya sejuta real mungkin baru aku hasad sama kamu. Memang biasa aja sih kalau mereka tertawa, terserah kamu, hanya saja aku ingin tahu apa rahasianya kenapa mereka tertawa, kalau engkau tdk keberatan memberitahukannya.

Ia berkata : Baiklah akan aku ceritakan, jangan kawatir. Lihatlah kondisiku ini, patah tulang, terbalut dengan perban.
Aku berkata : Benar, semoga Allah menyembuhkanmu
Ia berkata : Wahai saudaraku – semoga Allah memanjangkan umurmu-, aku tinggal di wihdah (asrama) di lantai kedua. Dan di kamarku ada balkon yang biasa tidak aku rapikan. Jika aku tidur maka aku buka pintu balkon, aku matikan lampu, lalu kurebahkan diriku di atas ranjang tidur.

Suatu hari aku tertidur sangat sangat pulas dan aku tenggelam dalam mimpiku

Sekan-akan aku berada di hari kiamat, dan aku mimpi orang-orang berkumpul di suatu padang/tempat seperti tempat parkiran bis. Ada bis-bis yang mengantarkan ke surga, dan ada bis-bis yang mengantarkan ke neraka.

Pokoknya orang-orang dipanggil berdasarkan nama-nama mereka masing masing. Fulan bin fulan silahkan naik bis neraka..  Fulan bin Fulan silahkan naik bis surga, dan demikianlah.

Tiba-tiba dipanggil : “fulan bin fulan”…., ternyata itu adalah namaku…, hatikupun berdebar…”pergilah ke bis surga !” Huppps, alhamdulillah, akhirnya akupun tenang.

Maka akupun mencari bis no 35 yang tertulis di situ “Ke Surga”. Akhirnya akupun menemukannya, lalu akupun naik bis tersebut. Lalu bispun berjalan…tidak lama kemudian nampak ada plakat di jalan tertulis “Surga 50 km”, selanjutnya “Neraka 100 km”. Kamipun berjalan sambil memperhatikan plakat-plakat jalan raya, demi Allah ternyata bisnya kelewatan, telah kelewatan melewati belokan menuju surga. 

Aku berkata dalam hati ; Mungkin saja si supir tahu jalan masuk dari pintu surga yang lain.

Akupun terus memperhatikan plakat-plakat jalan, lalu aku melihat plakat tertulis “Neraka 15 km”, tidak lama kemudian plakat “Neraka 10 km lagi”, semakin bis berjalan semakin mendekat ke neraka. Apa gerangan yang terjadi ?. Yang anehnya para penumpang hanya diam saja, tidak seorangpun dari mereka yang gelisah seperti diriku.

Aku berkata : Aku harus ngomong langsung sama supir.

Akupun menuju sang supir hanya saja sang supir tetap membelakangiku, aku katakan kepadanya, “Kamu hendak kemana?”

Tanpa menoleh sama sekali iapun menjawab, “Pergi ke neraka ya habibi”

Kukatakan kepadanya, “Aku ini penghuni surga !!!, kenapa engkau mengantarku ke neraka??”

Lalu iapun menoleh balik kepadaku, ternyata dia adalah Iblis. Akupun berkata kepadanya, “Aku penghuni surga wahai iblis yang terlaknat !!, demi Allah yang Maha Agung, sungguh aku ini penghuni surga. Baru saja tadi aku mendengar pengumuman bahwa namaku termasuk penumpang bis no 35 yang berangkat mengantar ke surga. Stop wahai iblis yang terkutuk !!! 

Akupun berteriak kepada iblis, sementara ia dengan wajahnya yang buruk hanya tertawa-tawa Ha ha ha ha.

Lalu ia berkata, “Ini adalah bis no 53 yang berangkat menuju neraka !!!” Rupanya karena aku tadi sangat gembira sampai ngaco salah baik bis, tidak membedakan antara no 35 dan 53.

Aku berkata, “Hentikan bis wahai iblis yang terkutuk !!, aku mau turun !!”

Iblis berkata, “Demi Allah, bis ini telah diprogram, tidak akan berhenti kecuali di neraka. Kalau kau mau turun maka loncat saja dari situ !!”

Akupun segera menendang pintu bis, lalu aku membukanya lalu akupun loncat dari bis....

Hups, aku pun tidak sadarkan diri kecuali ternyata aku sudah di Rumah sakit. Ternyata aku telah loncat dari balkon lantai dua ke bawah.


Para pembaca yang budiman hendaklah berlindung kepada Allah dari godaan Iblis di setiap saat.

Jangan lupa doa dan dzikir sebelum tidur !

Dan jangan lupa bedakan antara no 35 dan no 53 !
 

Hingga di sini ceritanya, sebagaimana ana dikirimkan oleh sahabat ana mahasiswa S2 jurusan aqidah dari Libia. Wallahu A’lam.
___________________________
Ustadz Firanda Andirja

Kamis, 21 Januari 2016

Tersenyum Itu Sehat

1. Cara mudah menikahi anaknya Bill Gates

Seorang ayah sangat menginginkan anaknya untuk menjadi suami dari anak perempuan Bill Gates. Akhirnya semua cara pun ia tempuh untuk memenuhi targetnya tersebut.

Ayah : Anakku, aku ingin kamu menikah dengan wanita pilihan Ayah
Anak : Maaf, Ayah! Aku hanya akan menikah dengan wanita pilihanku sendiri
Ayah : Tapi, Anakku, Wanita ini adalah anaknya Bill Gates
Anak : Ah, Serius, Yah? Kalo gitu, Ok, deh!

Hari berikutnya, Sang ayah mendekati Bill Gates

Ayah : Saya telah memilihkan calon suami untuk anakmu
Bill Gates : Tapi, anakku masih terlalu muda untuk menikah sekarang.
Ayah : Weits, tunggu dulu. Calon yang aku pilihkan ini adalah vice president dari Bank Dunia.
Bill Gates : Ah, Serius Lo?? Kalo gitu, Ok, deh!

Akhirnya Sang Ayah mendekati President Bank Dunia

Ayah : Saya memiliki seorang anak muda yang bisa dijadikan vice president untuk kamu
President : Oh, maaf, saya sudah memiliki banyak calon VP untuk itu
Ayah : Tapi kamu tidak tau, kan, Anak laki-laki ini adalah menantunya Bill Gates
President : Ah, Serius Lo??? Kalo gitu, Ok, deh!
 

gampang kan?

--ferybatahan--

2. Surat Mbak Sum

Mbak Sum (nama samaran) bermaksud mutusin pacarnya Andrew (samaran juga) yang orang bule.

Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya.
Mbak Sum menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa inggris seadanya :)

Berikut isi suratnya :


Hi Andrew, Together this letter I want to give know you
(hay andrew bersama surat ini saya ingin memberitahumu)

I Want to cut connection we
(saya bermaksud memutuskan hubungan kita)

I have think things very cook cook
(saya sudah pikirkan masak-masak)

I know my love only clap half hand
(saya tau cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see u go with a women entertainment at town with my eyes head alone
(sebenarnya saya telah lihat kamu pergi degan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri)

U always ask sorry back back river
(kau selalu meminta maaf berulang2 kali)

U eyes drop tears crocodile
(matamu mencucurkan air mata buaya)

U correct correct a man crocodile land
(kau benar-benar lelaki buaya darat)

So I cut connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I have been crying night2 until no more eye water thingking about your body
(saya menangis bermalam2 sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I don’t want to sick my liver for 2 river
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk Andrew
(selamat jalan Andrew)

Girl friend of your liver
(kekasih hatimu)

Sumiati Singodimejo
(Sumiati lion on the table) 


:)
 

--cungpeipei--
 

3. Lebih Baik Mati Keracunan

Berikut ini adalah dialog antara wartawan dengan korban keracunan makanan,

Wartawan : "Pak, bagaimana ceritanya sehingga bapak keracunan..? "

Korban : "Yah..saya kan tidak mampu beli beras, jadi saya makan aja
singkong beracun."

Wartawan : "Tapi, bukankah bapak sudah tahu kalau singkong itu beracun?"

Korban : "Yah ... daripada mati kelaparan mending mati keracunan... "

Wartawan : "??.. gila.."


:)

--robby nuzly--

Senin, 18 Januari 2016

Cara Membuka Potensi Kecerdasan

Saat Anda telah berusia 30-an, Anda hanya bisa merasakan gerakan tubuh yang sudah tak selincah saat berumur 20-an dulu. Ketika menginjak usia 50-an, orang-orang mendapati fisik mereka tak sesegar saat berumur 40-an. Yang sudah berusia 70-an, tak sesehat waktu masih 60-an, begitu seterusnya.


Demikian Sunnatullâh jasmani manusia. Semakin bertambah usia, akan semakin berkurang kekuatan tubuh manusia. Lantas, apakah hukum penuaan jasmani ini juga berlaku untuk intelegensi manusia?

Sering kita dapati orang tua yang pikun atau pengetahuannya berkurang atau out of date (ketinggalan zaman). Atas dasar ini, mungkin kita berkesimpulan bahwa penuaan akan berpengaruh pada otak manusia, sebagai sumber kecerdasan manusia. Kita juga mungkin mengira, seorang pemuda yang gagal menempuh studi, akan terus menjadi bodoh sampai akhir hayatnya. Benarkah anggapan ini?

Belum tentu! Karena Albert Einstein dan Thomas A. Edison, sebagai contoh, adalah dua sosok yang sangat tidak berprestasi ketika duduk di bangku sekolah. Einstein baru bisa membaca setelah berumur tujuh tahun. Edison, dikeluarkan dari sekolah oleh gurunya, karena dianggap terlalu bodoh. Semua ilmu yang ia pelajari di kelas tak satupun ia mengerti.

Kenyataannya kemudian, kedua orang itu mampu memberi sumbangsih sangat cemerlang kepada dunia ilmu pengetahuan. Dan diakui sampai detik ini. Pertanda, kecerdasan tidaklah statis!

Ada contoh lain, yaitu Conrad Ferdinand Meyer. Saat kanak-kanak dan remaja, Meyer sering murung diri dan gelisah. Ketika dewasa, ia gonta-ganti pekerjaan tanpa arah yang jelas. Saat berusia 27 tahun, ia dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena menderita hipokondria dan delusi merasa semua orang menganggapnya menjijikkan.

Setelah berusia 40 tahun, puisi-puisi pertamanya muncul. Sampai akhir hayatnya, selama 27 tahun berikutnya, ia terus menulis. Kini, Meyer masih dikenang sebagai penyair Swiss yang tergolong paling mengagumkan.

Terlihat, meski seseorang pernah gagal dalam menempuh studi di sekolah, meski ia sudah tua renta, ia pasti masih mampu memaksimalkan daya intelejensinya. Jika terus belajar, ia akan cerdas, dan semakin cerdas. Bagaimana ini terjadi? 



Kecerdasan itu tidak statis dan tidak ditentukan sejak lahir. Seperti otot, kecerdasan dapat berkembang sepanjang hayat, asalkan terus dibina dan ditingkatkan. (Laurel Schmidt)

Terus Belajar

Menurut penelitian, setiap orang sama-sama memiliki sekitar 100 milyar sel otak. Hanya saja, bukan kuantitas sel otak yang menentukan kecerdasan manusia, tapi seberapa banyak koneksi antarsel-sel otaklah yang menentukan intelejensi seseorang.

Setiap sel otak mempunyai banyak “kabel” (cabang) tipis, yang sejatinya belum saling bersambung dengan ”kabel-kabel” sel lainnya. Setiap kali otak bekerja, terciptalah koneksi antarkabel yang melibatkan banyak sel otak. Semakin banyak otak digunakan, semakin banyak koneksi tercipta di antara sel-sel otak. Semakin banyak koneksi, akan semakin cerdas.

Dengan jumlah sel otak 100 milyar itu, umur manusia terlalu sedikit untuk bisa memaksimalkan potensi kecerdasan. Kalaupun otak manusia selalu bekerja keras sepanjang hayat, potensi kecerdasan yang digunakan, tak akan lebih dari satu persen dari keseluruhan potensi yang ada.

Jadi, kemampuan otak pada dasarnya tak terbatas. Selama kita mau belajar, selama itu pula koneksi antarsel otak terbentuk. Hasilnya, kita bisa lebih cerdas dan semakin cerdas. Pantas, jauh sebelum para ilmuan Barat menyimpulkan tentang kecerdasan manusia,
Rasulullah SAW telah memerintahkan umatnya agar terus belajar sepanjang hayat, ”Uthlubul-’ilma minal mahdi ilal-lahdi.” Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ajal menjelang.

Selanjutnya, maukah kita mengembangkan potensi otak kita? Apakah kita sudah merasa cukup dengan pengetahuan yang sudah kita miliki? Siapapun kita, guru sekalipun, tetap dituntut untuk terus meningkatkan potensi kecerdasan.

Sebab, pengetahuan yang kita miliki saat ini, bisa saja menjadi usang di kemudian hari. Maka, setiap orang mesti memperbaharui pengetahuannya dengan belajar. Dan hanya dengan terus belajar, kita akan menjadi semakin pintar.

Howard Gardner, pakar pendidikan dari Harvard University, dalam buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, menyadarkan kita tentang konsep baru kecerdasan. Konsep ini bernama Multiple Intelligences (MI) atau Kecerdasan Majemuk.

Dalam Kecerdasan Majemuk, angka IQ bukanlah ukuran yang tepat untuk mengukur kecerdasan otak seseorang. Karena kecerdasan ibarat sekumpulan program kemampuan yang ada di beragam bagian otak, yang semua programnya saling berhubungan.

Kecerdasan tidaklah statis, atau bukan bawaan lahir. Dan ia seperti otot, dapat berkembang sepanjang hidup, asal terus dilatih. Artinya, dalam lingkungan yang kondusif, orang bisa menjadi semakin cerdas.

9 Potensi Kecerdasan Setiap Orang

1. Word Smart, atau Cerdas Bahasa. Yang menunjukkan kepandaian seseorang dalam menulis dan membaca. Orang yang unggul dalam word smart, sangat menikmati kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan kata. Seperti teka-teki silang, bercerita, scrabble, dan menulis.

2. Picture Smart, atau Cerdas Gambar. Yang ditunjukkan dengan kesenangan menggambar, atau berselera bagus dalam fesyen. Pemilik kecerdasan ini, akan lebih baik jika belajar dengan cara membuat gambar atau lewat materi visual. Biasanya, ia juga sangat pintar bermain puzzle, membaca peta, atau menggambarkan rute jalan.

3. Body Smart, atau Cerdas Tubuh. Yaitu kepandaian dalam bidang olah raga fisik. Body smart juga ditunjukkan dalam kemampuan membuat kerajinan tangan (crafting), akting, dan menari.

4. Music Smart, atau Cerdas Musik. Merupakan kecerdasan dalam bidang musik, baik untuk memainkan alat musik, bernyanyi atau mengarang lagu.

5. Logic Smart, atau Cerdas Logika. Kemampuan berhitung dan logika seorang logic smart, sangat bisa diandalkan. Ia tak akan pernah kehabisan ide menghadapi berbagai persoalan.

6. Self Smart, atau Cerdas Diri. Orang yang Self Smart menunjukkan kemampuan dalam memahami diri, pribadi, impian, dan cita-citanya. Mereka biasanya sering dimintai nasihat atau menjadi tempat curhat teman-temannya.

7. People Smart, atau Cerdas Bergaul. Orang yang memiliki kecerdasan ini ciri-cirinya memiliki banyak teman, sering tersenyum dan menyapa orang, tak pernah merasa kesulitan untuk bergaul dengan orang atau kelompok baru, aktif di organisasi atau eskul. Ia bisa menjadi orang populer di sekolah, dan dicintai banyak orang. Kecerdasan ini merupakan harta yang tak ternilai.

8. Nature Smart, atau Cerdas Alam. Pemiliknya biasanya sangat senang belajar tentang alam, juga sangat teliti dalam mengenali tanaman, binatang, atau batu-batuan. Orang yang Nature Smart sangat mencintai binatang dan rajin merawat lingkungan.

9. Kecerdasan eksistensial. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat berminat pada masalah-masalah pokok kehidupan.


Wallahualam. Semoga bermanfaat.

Zulfan Syahansyah

Minggu, 17 Januari 2016

Jangan Kambinghitamkan Anak

https://www.babarkata.com

Banyak buku ditulis tentang cara mendidik anak. Tapi tulisan mengenai kesalahan mendidiknya jarang kita temukan. Kalaupun ada, jumlahnya hanya sedikit. Sehingga tak heran jika banyak orangtua sangat mudah langsung menyalahkan/mengkambinghitamkan anak ketika melihat si anak sedikit bandel.

Saat Umar ibn Khaththab RA mejadi khalifah, pernah datang seorang ayah melaporkan perbuatan anaknya yang dianggap tidak baik. Umar tak lantas membenarkan laporan tersebut. Ia minta didatangkan anak yang diadukan itu. Dan dari laporan anak, Umar tahu, ada kesalahan si ayah dalam mendidik. Di antaranya, terlalu kasar dan kurang peduli (cuek).

Karena itu, ada baiknya kita perhatikan beberapa kesalahan berikut ini yang umumnya terjadi dalam mendidik anak:

Berlebihan memenuhi keinginan anak. 

Tidak sedikit orangtua yang mengira bahwa mewujudkan semua keinginan anak adalah hal terbaik. Padahal sebaliknya. Pada usia tahun pertama, si kecil mungkin masih belum mengerti. Tapi menginjak tahun kedua, ia akan mulai paham dan banyak meminta. Di masa itulah orangtua dapat membiasakan anak untuk memahami batasan hidup, tentang pemborosan, hak orang lain, hingga soal keharusan bersedekah.

Perfeksionis

Kesalahan terbesar bagi orangtua adalah menuntut anak agar selalu tampil sempurna. Di sekolah ia harus ranking pertama. Tak boleh gagal sama sekali. Anak dipaksa bekerja keras mewujudkannya.

Memang, siapapun pasti ingin anaknya sempurna dan terbaik. Tapi ketika anak tak mampu menggapai harapan, maka ia akan merasa lemah, jiwanya pun akan ditunggangi rasa kekurangan. Sebaiknya, orangtua cukup memberi motivasi dan menumbuhkan jiwa optimis anak agar ia sukses dan sempurna menyikapi segala hal yang dihadapinya.

Over doktrin

Maksudnya, berlebihan dalam memberi perhatian kepada anak, sampai pada tingkat mengekang kebebasan bergeraknya. Contoh, ketika si kecil sedang asik bermain dengan mainan yang kesenangannya, tiba-tiba ibu memanggil dan memaksanya untuk mandi, atau melakukan hal lain.

Anak biasanya akan meronta dan menangis. Ia akan merasa telah terampas dan kehilangan saat yang paling menyenangkan. Jika ketidakbebasan itu sering ia rasakan, niscaya jiwa kemandiriannya akan rapuh. Ia akan terus bergantung pada orangtua dalam setiap tantangan dan kesempatan yang dihadapi. Ia tak akan pernah bisa membuat keputusan sendiri.

Over Punishment

Orangtua cenderung mudah memberi hukuman yang tidak sesuai dengan tingkat kesalahan anak. Ketika sebuah kesalahan lahir karena ketidakmatangan anak secara akal, maka sangat tak pantas orangtua menghukumnya.

Anak seperti itu, cukup diperingati dan diarahkan. Berbeda dengan anak yang sudah matang akal dan fisik, tapi sering mengulang kesalahan. Ia patut diberi hukuman ringan dan bertahap, sampai pribadinya membaik dan menyadari kesalahannya

Lalai

Banyak orangtua tidak menyempatkan diri untuk bermain bersama anak. Padahal, anak sangat butuh kehangatan bermain bersama orangtuanya. Dengan aktivitas ini, jiwa anak akan tenang dan bahagia, karena banyak hal yang bisa ditanyakan dan dibagi saat bermain bersama.

Dengan bermain bersama, orangtua juga akan tahu perkembangan jiwa dan fisik anak secara langsung. Hingga kemudian orangtua akan mudah membelikan mainan yang cocok dan disenangi anaknya.

Membeda-bedakan perlakuan antar anak

Kecenderungan ini memang agak sulit untuk dihindari, karena kadang terjadi akibat perbedaan usia dan tuntutan anak. Namun bagaimanapun juga, orangtua harus bijak menyikapinya, agar tak timbul rasa iri dan permusuhan di antara anak. Patut diingat, wilayah ini sangat sensitif, dan menuntut kehati-hatian orangtua melakoninya.

Wallahualam. Semoga Bermanfaat.

Dia Hidayati Usman MA

Sabtu, 16 Januari 2016

Akhir Zaman yang Dipenuhi dengan Berbagai Cobaan


يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang pada manusia suatu zaman di mana orang yang bersabar dalam agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” [HR. At-Tirmidzi, Al-Fitan, hadits no. 2361]


Nubuat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalalam di atas merupakan sebuah ungkapan yang singkat dan padat, namun paling mewakili kondisi zaman di mana kita hidup hari ini. Zaman yang kebodohan, kedustaan dan kecurangan telah mewarnai seluruh wajah kehidupan ini telah membuat manusia banyak terlepas dari tali ajaran Islam. Orang jawa bilang saiki zaman edan, nek ora melu edan ora kumanan (sekarang zaman edan, yang tidak ikut ikutan edan pasti tidak akan kebagian). Ya, manusia waras pasti akan tersiksa manakala orang-orang di sekitarnya telah menjadi gila. Namun demikian Rasulullah saw menghibur umatnya yang kelak akan memasuki zaman ini, dimana mereka akan dijanjikan pahala yang sangat besar bila mau bersabar. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat:

Dari Abu Umaiyyah Asy-Sya‘bani ra, dia berkata: Aku pernah mendatangi Abu Sya‘labah Al-Khusyani dan bertanya kepadanya, “Bagaimana pendapatmu mengenai ayat ini?” Dia bertanya, “Ayat yang mana?” Maka aku pun membaca ayat: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi madharat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk. (Al-Mâ’idah [5]:105).” Maka dia pun menjawab, “Demi Allah, engkau telah menanyakannya kepada orang yang ahli tentangnya. Aku pernah menanyakan makna ayat ini kepada Rasulullah saw. Maka, beliau bersabda,


بَلْ ائْتَمِرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنَاهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعْ الْعَوَامَّ فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ

‘Teruskanlah olehmu untuk selalu melakukan amar makruf nahi munkar hingga engkau akan menyaksikan kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diperturutkan, kehidupan dunia yang diutamakan, serta orang-orang yang terpesona terhadap berbagai pendapat yang dikeluarkannya. Hendaknya kamu hanya bergaul dengan orang-orang yang searah denganmu dan jauhilah orang-orang yang awam. Sebab setelah zamanmu itu akan datang suatu zaman penuh cobaan di mana orang yang memegang teguh agamanya ibarat menggenggam bara api. Ketahuilah, saat itu orang yang terus berusaha untuk memegangi agamanya maka pahalanya sama dengan 50 orang yang juga melakukan hal yang sama dari kalian’.” (Kemudian, Abdullah bin Mubarak berkata, “Orang selain Utbah menambahkan riwayat ini dengan redaksi: ‘Apakah yang 50 kali itu dari generasi kami kami atau generasi mereka?’ Rasulullah saw, ‘Untuk mereka’.”) [HR. Abu Dawud, Al-Malâhim, hadits no. 4319]

Hadits di atas memberi isyarat kepada setiap mukmin mengenai 2 perkara:

Pertama, besarnya cobaan yang dihadapi oleh seorang mukmin serta kefasikan pada umat manusia yang telah mengglobal. Namun di sisi lain, keimanan saat itu begitu lemah yang karenaya harus diperjuangkan dengan kesabaran yang maksimal.

Imam Ath-Thayyibi berkata, “Maksudnya, sebagaimana orang yang tidak kuasa memegang bara api untuk bersabar dalam menahan panas bara tersebut, demikianlah kondisi yang dialami oleh orang-orang yang tetap teguh terhadap agamanya di zaman itu. Mereka tidak kuasa berpegang teguh kepada agamanya karena begitu banyaknya pelaku kemaksiatan dan sarana kemaksiatan, tersebarluasnya kefasikan, serta belum lagi lemahnya keimanan.” [Tuhfah Al-Ahwadzi, jil. 8, hal. 436]

Kedua, beratnya cobaan yang mana pada saat itu setiap orang pasti membayangkan bahwa dirinya tidak akan dapat menjaga imannya kecuali dengan kesabaran yang maksimal. Artinya setiap mukmin akan ditimpa cobaan yang sangat besar di hari-hari itu sebagaimana orang-orang yang sungguh-sungguh bersabar dalam memegang bara api dengan tangannya.

Mengenai makna ini, Imam Al-Qari memberikan berkata, “Secara kasat mata, seperti halnya orang yang tidak mungkin memegang bara api dengan tangannya kecuali dengan kesabaran yang maksimal serta dengan segenap kesanggupannya, maka seperti itulah orang-orang di zaman tersebut. Mereka tidak akan mungkin menjaga agama serta cahaya keimanannya melainkan dengan kesabaran yang tinggi.” [Tuhfah Al-Ahwadzi, jil. 8, hal. 436]

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Tsa‘labah ra jelas sekali bahwasanya di ayyamush shabr (hari-hari yang penuh ekstra kesabaran) tersebut masih ada orang-orang yang tetap teguh memegang keimanannya dengan kebenaran dan kesabaran. Mereka inilah At-Thaifah Al-Manshurah yang hidup dalam keterasingan yang kedua. [Keterasingan yang pertama adalah di saat awal risalah Islam]

Dan mereka ini tetap bersungguh-sungguh dalam memegang agama Allah sehingga sempurna janji Allah yang telah Dia tetapkan bagi mereka. Mereka itu orang-orang yang akan mendapatkan pahala yang amat besar dari Allah Subhanahu Wata’ala sebagai balasan atas keteguhan mereka dalam memegang agamanya, sampai pada batas dilipatgandakan pahala mereka di ayyamush shabr 50 kali lipat dari pahalanya para sahabat.

Mengenai keunggulan mereka ini, dalam atsar lain disebutkan bahwasanya para sahabat itu mempunyai berbagai faktor pendukung dalam kebaikan, yaitu keberadaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di tengah tengah mereka dan masih turunnya wahyu Allah kepada mereka. Sedangkan At-Thaifah Al-Manshurah tidak mempunyai keduanya, karena zaman itu telah berakhir dengan wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan terputusnya wahyu. Maka sangat wajar bila ujian At-Thaifah Al-Manshurah di akhir zaman jauh lebih berat dari ujian generasi pertama sahabat.

Yang dihadapi oleh Thaifah Manshurah bukan hanya musuh dari kalangan kaum kuffar dan musyrikin, namun juga dari kelompok kaum muslimin yang berkhianat, munafik penjilat, dan konspirasi global musuh Islam yang memiliki kekuatan senjata dan media; dua kekuatan raksasa yang membuat umat Islam terjepit fisik dan mentalnya.

Karenanya betapa jujurnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika menyebut zaman itu dengan ayyamush shabr (hari-hari yang penuh ekstra kesabaran).

Nubuwat di atas memang bernada ancaman dan peringatan, namun di dalamnya juga mengandung bisyarah / kabar gembira yang menakjubkan. Jika di masa itu Allah mengkaruniakan kita kesabaran, maka itulah zaman dimana kita akan menuai kebajikan 50 kali lipat generasi para sahabat. Semoga Allah menyelamatkan kita dari beratnya ujian di akhir zaman. Wallahualam.
__________________ Abu Fatiah Al-Adnani