Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk para sahabat semua.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, sampai sampai ditengah kesibukan yang fana tidak sempat meluangkan waktu menuangkan pemikiran di blog ini, mudah-mudahan yang terutama adalah jangan sampai melalaikan mendekatkan diri kepada Nya. Insyaallah.
Ya, barangkali seperti itulah hidup di dunia, baik saya ataupun Anda para sahabat secara tidak sadar sebenarnya sama sama telah tertipu diri dalam buaian angan angan dunia. Apa yang kita kejar, apa yang kita raih sebenarnya semua adalah ilusi dunia, mengejar hakikat kebahagiaan diri namun sesungguhnya malah terbelenggu dalam kehampaan diri. Yang ada adalah lelah hati, lelah fisik dan lelah pikiran. Walaupun misalnya Anda sekarang telah meraih kesuksesan diri mendapatkan apa yang dulu Anda cita citakan, lantas apakah Anda puas?. Saya yakin belum tentu. Bisa jadi Anda malah berencana untuk berangan angan meraih cita cita yg lebih tinggi atau malah Anda saat ini sedang berada pada titik kejenuhan karena Anda sudah bosan untuk segera "rehat diri".
Apa sih yang menyebabkan kehampaan diri tersebut diatas?. Dalam hal ini adalah adanya ketidakseimbangan antara pemenuhan ego diri (hawa nafsu) dengan kebutuhan jiwa / ruhani akan spiritualitas mengenal diri dan Sang Pencipta.
Sebagian ada yang bilang; khan sudah cukup dengan melakukan ritual ritual ibadah? atau dengan melakukan amal amal kebaikan ataupun menjadi orang baik itu sendiri dsb.
Bisa jadi benar, tapi sisi lain bisa juga belum cukup, apa sebab?. Apakah disaat kita melakukan ritual ritual ibadah atau amal kebaikan tersebut telah sepenuh hati dilakukan dengan keikhlasan atau tidak?. Adakah didalam hati terbersit adanya berharap pamrih atau malah menjadi riya, ujub dsb. wallahualam.
Mengenal diri dan mengenal siapa Tuhan atau siapa Allah bagi setiap orang beriman semua agama diawali dengan penerapan akan arti SEPENUHNYA PEMAKLUMAN DIRI.
Gambaran sederhananya malah seperti berkesan koboi. Nah lho???. Orang yang bersikap " AKU BERBUAT mau ikhlas atau tidak, bodo amat" maksudnya berawal dari niat karena Allah, setelah itu lupakan.. inilah ORANG BAHAGIA, mungkin Tuhan pun tertawa. Apa sebab?. karena selama ini apa yang disebut pahala dan dosa tidaklah nampak langsung terasa (perkara ghaib). Lain soal apabila misalnya setelah Anda melakukan dosa tiba tiba merasakan benjut benjut dan sebagainya atau sesuatu yang disebut pahala tiba tiba Anda merasakan "semriwing" seperti terkena hembusan angin sepoi sepoi sejuk :).. Benar kan?. Walaupun begitu terkadang ada sebab dan akibat secara tidak langsung apa yang kita lakukan hari ini akan menuai hasil nya di suatu saat selama di dunia. Namun tetap perkara dosa dan pahala adalah ghaib, hanya Sang Pencipta Yang Maha Tahu yang mengetahui. Sama halnya dengan perkara timbangan amal dan dosa di akhirat kelak. Wallahualam.
Terakhir Anda jangan salah kaprah bila menganalogikan terbalik; "SAYA MENERIMANYA (sesuatu) walaupun orang itu ikhlas atau tidak ikhlas MEMBERIKANNYA, bodo amat". ini sih orang tersesat dan rakus he he he..
Seperti apa sih PEMAKLUMAN DIRI ITU?.
Akan kita bahas di lain waktu.
Salam
Selamat malam
0 komentar :
Posting Komentar