Kebahagiaan adalah keadaan hati yang mampu menerima segala sesuatu seperti apa adanya, tidak terpengaruh oleh sesuatu.
Kebahagiaan sudah ada setiap saat, hanya untuk dapat merasakannya, segala macam pengaruh harus meninggalkan batin kita, karena hanya batin yang bebas sajalah, bebas dalam arti kata seluasnya, bebas tidak terikat oleh kesenangan atau kesusahan, tidak terikat oleh apapun juga, yang akan mampu mengerti apa sesungguhnya yang dinamakan kebahagiaan itu.Kebahagiaan adalah seperti sinar matahari yang selalu ada. Kalau tidak nampak, maka sudah pasti bahwa ada yang menghalangi atau menutupi sinar itu. Kalau penghalang atau penutupnya lenyap, sudah pasti cahaya itu akan bersinar dengan cerahnya dalam keadaan gelap karena cahaya itu terhang, percuma sajalah mencari-cari cahaya itu, karena tidak mungkin akan bertemu.
Dan segala macam penghalang itu berada di dalam batin kita sendiri.
Orang yang selalu ingin mengejar kesenangan, dan orang yang selalu ingin menghindarkan kesusahan, takkan pernah dapat mengenal apa sebenarnya kebahagiaan. Bukan berarti bahwa kita tidak boleh menikmati kesenangan atau meninggalkan keduniawian lalu bertapa di puncak gunung.Menikmati kesenangan adalah hak kita sebagai manusia hidup, karena kita telah diberi panca indera sebagai alat untuk menikmati kesenangan dalam hidup ini. Namun, senang susah itu baru timbul apabila ada perbandingan dalam hati.
Kalau kita menerima segala sesuatu sebagai apa adanya, sebagai suatu kewajaran, maka tidak ada lagi sebutan senang susah itu, tidak tercipta ombak-ombak senang susah yang saling bertentangan.
Selamat Ramadhan sayang..
0 komentar :
Posting Komentar