Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Minggu, 14 Februari 2016

Penyebab Anak Terus Menerus Sakit Panas, Batuk dan Pilek

penyebab anak terus menerus sakit Bayi atau anak sampai usia dua tahun mestinya jarang sakit karena masih disokong oleh imunitas yang tinggi semasa dikandung atau menyusu dari ibunya. Sehingga Penyakit umum seperti flu (yang biasa ditandai panas, batuk, pilek), penyakit akibat virus lain, sampai infeksi kuman bisa ditolaknya. Semenjak dari sebenarnya fakta ini telah disadari.Jika bayi Anda tinggal satu rumah dengan orang yang menderita campak, biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Anak terus menerus panas, batuk dan pilek

Namun pada kenyataanya, banyak anak dan bayi menjadi rutin mengunjungi dokter setiap 2 - 3 minggu , selalu karena gejala penyakit yang sama yaitu demam, batuk, dan pilek. Hingga sang orang tua tidak tahu harus berbuat apalagi.

Pencetus penyakit pada anak sulit ditentukan karena memang bisa bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, membuat hidung anak mampet sehingga ia harus bernapas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan tempat-tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk dan pilek. Tak jarang pula sakit gara-gara mengonsumsi makanan ringan yang tidak sehat sehingga membuat tenggorokan tergelitik.

Batuk dan pilek yang disertai demam sebenarnya wajar jika terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa kunjungan anak ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu ,dan itu selama bertahun-tahun. Bila hal ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya.

Salah kaprah Pertama

Pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik,padahal 95% serangan batuk dan pilek yang disertai demam atau tidak itu disebabkan oleh virus, dan faktanya antibiotik tidak dapat membunuh virus. Hal ini selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru bisa menimbulkan efek samping  berbahaya.

Kalau dibilang akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang umumnya akan sembuh dalam beberapa hari, baik dengan antibiotik atau tidak. Hal ini sudah dibuktikan oleh studi terkontrol yang sudah berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Di sisi lain, antibiotik justru  membunuh kuman baik dalam tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ini akan mengurangi imunitas si anak sehingga daya tahannya akan menurun. Akibatnya bisa ditebak, anak selalu  jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan harus berobat lagi. Orang tuanya pun langsung membeli antibiotik yang dibeli langsung dari apotek atau toko hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan: sakit - antibiotik - imunitas menurun - sakit lagi, akan membuat si anak diganggu panas, batuk, dan pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk dan pilek yang diberikan), setelah 1 - 3 bulan, si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik.

Salah Kaprah Kedua

Gejala batuk dan pilek yang tidak diobati dengan cara yang benar, artinya siasat pengobatan perlu untuk dirubah. Hal ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan, sering terjadi batuk dan pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan.

Suatu perubahan yang mendasar dan individual dalam resep, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan mengenai panas, batuk, dan pilek ini. Yang paling utama adalah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang terbaru.

Efedrin dosis kecil - dan dicampur dengan antihistamin yang efektif , merupakan obat pilek yang terbaik. Sementara, semua obat yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan.

Selain masalah panas, batuk dan pilek ada beberapa hal penting menyangkut kesehatan anak, seperti diuraikan berikut ini :

Pertama, Apakah dianggap wajar bila anak sering sakit?

Seorang anak dapat dikategorikan sakit yang dianggap wajar apabila sakit minimal 4-8 kali dalam setahun. Sakit pada anak dinilai wajar dikarenakan sistem imun yang berkembang sempurna sehingga rentan terkena virus dan bakteri. Apabila dalam satu tahun anak anda maksimal mengalami 8 kali sakit masih dalam kondisi normal asalkan dalam kategori sakit ringan.

Sakit ringan pada anak yaitu ketika jarak waktu anak sakit tidak terlalu dekat, misalnya sekitar 2 bulan. Kemudian ketika anak sakit tidak mengalami durasi yang panjang, misalnya hari terjadi 3-7 hari. Begitu pula dengan jenis penyakit yang diderita masih tergolong ringan dan mudah diatasi dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.

Kondisi anak yang harus dikhawatirkan adalah ketika anak bolak balik sakit bahkan dalam satu bulan dapat mengalami 2-3 kali sakit. Sakit yang dialami anak dapat terjadi karena flu, diare ataupun batuk meskipun penyakit yang umum dialami oleh anak-anak akan tetapi apabila sering terjadi harus dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi anak.

Kedua, Penyebab anak seringkali sakit

Penyebab anak sering sakit dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Gangguan Imunologis

Meskipun kategori sakit ringan akan tetapi apabila rentan waktu sering sakit pada anak dapat membuat orang tua cemas dan khawatir. Penyebab anak seringkali sakit diantaranya adalah gangguan imunologis ketika lahir. Anak yang mengalami daya tahan tubuh yang rendah sehingga sering mengalami infeksi.

2. Infeksi kronis

Sedangkan pada anak yang lahir normal tanpa adanya faktor bawaan sering sakit dapat terjadi dikarenakan infeksi kronis. Salah satunya dapat disebabkan karena melakukan kontak dengan penderita TBC sehingga anak tertular.

3. Faktor Cuaca

Selanjutnya dapat pula disebabkan karena faktor cuaca. Pergantian cuaca dapat menyebabkan anak dengan riwayat keluarga dengan alergi sering mengalami pilek dan mengalami infeksi.

4. Gangguan gizi

Penyebab anak sering sakit dapat pula disebabkan karena gangguan gizi yang mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi terganggu. Pemenuhan makanan yang tidak tepat pada anak merupakan salah satu penyebab gangguan gizi. Bahkan anak yang sedang sakit seringkali nafsu makan menurun sehingga menjadi susah makan sedangkan makanan adalah sumber nutrisi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan anak.

5. Riwayat Penyakit tertentu

Anak yang sering sakit dapat pula dihubungkan dengan riwayat penyakit misalnya anak pernah mengalami penyakit tipus yang harus diberikan perhatian berlebih agar tidak mengalami kondisi yang serupa dalam rentan waktu yang singkat.
Bahayakah anak sering sakit?

Kondisi anak sering sakit akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satunya adalah grafik berat badan anak anda akan menurun. Berat badan dijadikan indikator pertumbuhan apabila dibawah garis normal berat badan maka dikhawatirkan mengidap gangguan kesehatan anak yang serius.

Kondisi anak sering sakit harus dilakukan pemeriksaan berlanjut untuk mengetahui penyebab utama. Apabila ditemukan gejala yang berhubungan dengan gangguan kesehatan yang kronis maka dapat dilakukan identifikasi dini untuk mencegah dan mengurangi pengembangan dari penyakit tersebut.

Sehingga tidak dapat disimpulkan kondisi anak sering sakit membahayakan atau tidak membahayakan karena belum ditemui penyebab utama anak sering sakit. Kondisi dan imunitas anak berbeda beda, lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan resep dokter.

Tips Agar Anak tidak sering sakit

Meskipun sakit yang dialami oleh anak ringan apabila terjadi pada rentan waktu yang sering. Anda perlu waspada terlebih pada usia anak 0-5 tahun merupakan masa emas anak. Kondisi tubuh yang tidak sehat akan menganggu perkembangan anak anda, salah satunya waktu anak anda untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Anak dibawah usia 5 tahun masih dianggap wajar apabila sering sakit dalam rentan waktu 4-8 kali dalam setahun akan tetapi tidak ada salahnya apabila anda melakukan pencegahan.

Berikut ini adalah tips untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak sakit :

1. Menjaga pencernaan

Pencernaan sehat adalah awal tubuh yang kuat dikarenakan 80% yang memproduksi antibodi berada di saluran pencernaan. Seperti diketahui bahwa antibodi akan berfungsi dalam melawan kuman di dalam tubuh. Dalam mempersiapkan saluran pencernaan yang sehat maka diawali dengan pemberian ASI ekslusif sampai 6 bulan pertama hingga usia anak 2 tahun.

2. Memberikan Imunisasi

Berikan imunisasi wajib untuk anak anda sehingga terhindar dari infeksi virus dan bakteri. Masalah yang sering dihadapi adalah daya tahan tubuh anak yang berkurang. Dengan memberikan vaksinasi tertentu maka dapat membantu mengurangi gangguan kesehatan yang umum menyerang anak-anak.

3. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Pastikan anak anda melakukan aktivitas seperti berolahraga. Olahraga yang dilakukan seperti bersepeda sore, aktivitas fisik bersosialisasi dengan teman sebayanya atau melakukan permainan tradisional di halaman rumah. Selain itu waktu istirahat yang cukup dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

4. Mengkonsumsi Makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Beberapa makanan memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak diantaranya adalah makanan makanan berikut ini :
  • Strawberry adalah buah dengan kandungan vitamin C yang baik untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi. Di dalam buah strawberry terdapat bioflavonoids yang dapat mengatur pertumbuhan dan kematian sel di dalam tubuh.
  • Kiwi adalah buah yang mengandung vitamin C dan vitamin E yang dapat menjadi antioksidan dan memberikan perlindungan dari kerusakan radikal bebas. Ikan tuna merupakan sumber vitamin E yang baik untuk meningkatkan kualitas dalam melawan sel yang bermutasi. Di dalam ikan tuna terdapat fungsi omega 3 dalam menjaga kesehatan jantung. Telur kandungan di dalamnya mengandung iodine yang dapat menstimulasi sel Nk. Sehingga dapat berfungsi melawan sel jahat dan memperbaiki sel dan jaringan di dalam tubuh.
Dengan demikian bagi anak yang sering sakit yaitu melebihi 8 kali dalam setahun atau mengalami kondisi sakit satu bulan lebih dari 3 kali maka segera lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab utamanya. Sedangkan untuk pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan hidup sehat, pola tidur teratur dan makanan yang bergizi.
_______________________________________

(Sumber: Intisari - bidanku.com)

2 komentar :