Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Jumat, 02 September 2016

Pambukaning Pemakluman Diri

Pernahkah Anda terlintas bayangan bila pernah ada suatu bangsa yang memiliki peradaban tinggi, tingkat spiritualitas tinggi, kemudian dibarengi tingkat pemakluman diri terhadap diri dan orang lain juga tinggi. Bangsa ini pernah ada, kemudian "berhijrah" sedangkan peninggalan bangsa ini dihancurkan bangsa lain yang agressor. 

Namun kali ini saya tidak akan mengulas sejarah, saya sekedar membahas peninggalan peradaban bangsa ini mengenai Tingkat pemakluman sepenuhnya untuk menjadi pembelajaran bagi diri saya dan mungkin bagi Anda. Semoga ada manfaatnya.

Seperti apakah pemakluman itu?, gambaran sederhana mungkin bisa dibayangkan dengan suatu contoh kecil; Bila suatu saat Anda sedang bercanda dengan seorang anak kecil, kemudian anak kecil itu tiba tiba tanpa sebab menampar muka Anda, apakah Anda ingin membalasnya?. Tapi tentunya Anda yang sehat pikirannya tidak akan membalas tamparannya bukan?. Inilah makna sederhana dari tindakan pemakluman. 

Lantas bagaimana cara melakukan pemakluman sepenuhnya?. Pertama memperbaiki kualitas spiritualitas Anda, karena ini kuncinya. Dari sini akan bangkit suatu kesadaran diri, kepasrahan diri serta ada keinginan untuk memaafkan kesalahan diri dan orang lain yang berbuat salah kepada Anda baik orang itu mengakui kesalahannya atau pun tidak. Selain itu pula mengetahui batasan norma norma atau kaidah pemakluman yang tidak bertentangan dengan hukum Tuhan.

Yang kedua, selanjutnya memandang suatu hal yang menimpa diri adalah sepenuhnya sudah ter-skenario-kan Tuhan di Lauh mahfudz (catatan perjalanan semua ciptaan Tuhan) atau dengan kata lain menerima takdir Tuhan. Akan tetapi hasilnya adalah dari pilihan kita sendiri.

Ketiga, melakukan upaya berbaik sangka (husnudzon). Seperti contoh diatas Anda ditampar anak kecil, atau contoh lainnya misalnya ketika Anda sedang mengantri di Loket tiket, Anda sudah mengantri ber jam jam tiba tiba ada orang yang datang menerobos antrian, ketika tiba giliran Anda di depan loket dibilang tiketnya sudah habis???.. Apa yang Anda rasakan?. 
Mungkin gelap di mata Anda, namun apakah otak Anda memerintahkan untuk meng-eliminasi orang yang menerobos antrian atau penjual tiketnya?. 

Bila Anda salah menentukan pilihan mungkin Anda telah menjadi seorang robot Terminator. Namun bila Anda dengan terang pikiran dan hati akan mendapatkan kesimpulan bahwa Tuhan memiliki rencana yang lain dengan kejadian tersebut. Inilah yang menjadikan diri Anda seorang fasilitator bagi jiwa Anda sendiri untuk melakukan PEMAKLUMAN DIRI SEPENUHNYA TERHADAP DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN maka Anda telah meraih salah satu kebahagiaan hidup di dunia. Insyaallah.

Banyak lagi contoh contoh lain dalam kehidupan yang dapat Anda sarikan sendiri, misalnya dalam menghadapi cobaan, fitnahan, kesusahan dsb. Kepasrahan total kepada Tuhan adalah bentuk pemakluman Diri yang paling sempurna. Berat dilakukan namun bila telah meraihnya akan bahagia luar biasa.

Semoga kita semua bisa beristiqomah dijalan yang benar dan sepenuhnya berusaha memperbaiki diri salah satunya rendah hati dan berbaik sangka dan pemakluman diri terhadap diri dan orang lain. Insyaallah. Amien.

0 komentar :

Posting Komentar