Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Tampilkan postingan dengan label ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ulama. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 November 2015

Serie Keutamaan Sahabat Nabi : Ali Bin Abi Thalib dan Kerabat Nabi

KEUTAMAAN ALI BIN ABU THALIB RA

1533 [Bukhari 3705] Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib ra bahwa suatu ketika tangan Fathimah sakit karena banyak bekerja, kemudian ada seorang tawanan perang dibawa Nabi Saw. Mendengar itu Fathimah datang ke tempat Nabi Saw (meminta tawanan tersebut sebagai pembantunya), tetapi dia tidak berjumpa dengan Nabi Saw dan hanya berjumpa dengan Aisyah ra. Fathimah memberitahukan maksud kedatangannya kepada Aisyah. Ketika Nabi Saw datang, Aisyah memberitahukan kepada beliau tentang kedatangan Fathimah dengan maksud tersebut. Kata Ali: Maka Nabi Saw mendatangi kami ketika kami sedang berbaring. Saya ingin bangun, tetapi Nabi Saw bersabda, "Tidak usah bangun (hai Ali dan Fathimah)". Nabi Saw duduk di antara kami berdua, sehingga saya merasakan dinginnya dua telapak kaki beliau yang menyentuh dada saya. Beliau bersabda, "Maukah kalian aku ajari sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dari aku? Apabila kalian akan pergi tidur, bacalah Allaahu Akbar 34 kali, Subhanallaah 33 kali, dan Alhamdulillaah 33 kali. Demikian itu lebih baik bagi kamu daripada memperoleh seorang pembantu".

KEUTAMAAN KERABAT RASULULLAH SAW


1534 [Bukhari 3720] Diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair ra, dia berkata: Pada saat perang Ahzab, aku dan Umar bin Abu Salamah ditempatkan di dekat orang-orang perempuan, kemudian aku melihat ayahku, Zubair meninggalkan pasukan dengan naik kuda menuju Bani Quraizhah dua atau tiga kali. Ketika aku pulang dari peperangan, aku bertanya kepada ayah, "Mengapa aku melihat Anda meninggalkan pasukan?" Zubair balik bertanya, "Kau melihatku, anakku?" Aku menjawab, "Ya". Ayahku berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang sudi memata-matai Bani Quraizhah kemudian memberiku informasi tentang mereka?" Maka aku berangkat menuju Bani Quraizhah, dan ketika aku kembali, Rasulullah Saw bersabda kepadaku dengan ungkapan sumpah/pujian kepadaku yang mana beliau menyebutkan kedua orang tua beliau, "Ayah dan ibuku aku korbankan untukmu".

Serie Keutamaan Sahabat Nabi : Utsman Ibn Affan

KEUTAMAAN UTSMAN BIN AFFAN



1532 [Bukhari 3698] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa pada suatu saat dia ditemui oleh seorang laki-laki dari Mesir untuk bertanya: "Tahukah kamu bahwa Utsman melarikan diri pada saat perang Uhud?" Abdullah bin Umar menjawab: "Ya". Orang itu bertanya lagi: "Tahukah kamu bahwa Utsman tidak turut dalam perang Badr?" Abdullah bin Umar menjawab: "Ya". Orang itu bertanya lagi: "Tahukah kamu bahw Utsman tidak hadir dalam Baiat Ridhwan (peristiwa Hudaibiyah)?" Abdullah bin Umar menjawab, "Ya". Orang itu mengucapkan: "Allahu Akbar". Abdullah bin Umar berkata: "Mendekatlah kemari, akan aku jelaskan kepadamu mengenai larinya Utsman dalam perang Uhud, aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkan dan mengampuninya. Mengenai tidak ikutnya dalam perang Badr adalah karena dia harus merawat putri Rasulullah Saw (istri Utsman) yang sakit, kemudian Rasulullah Saw bersabda kepadanya, "Kamu mendapat pahala dan jatah rampasan perang sama dengan orang yang turut dalam perang Badr". Mengenai tidak hadirnya Utsman dalam Baiat Ridhwan adalah karena Rasulullah Saw tidak mendapatkan orang yang lebih dihormati oleh orang-orang kafir Mekkah daripada Utsman, sehingga beliau mengutusnya sebagai delegasi kaum muslimin untuk bertemu dengan orang-orang kafir Mekkah, dan berlangsungnya Baiat Ridhwn adalah ketika Utsman sudah berangkat ke Mekkah, maka Rasulullah Saw mengangkat tangan kanan beliau sendiri sambil bersabda, "Ini adalah tangan Utsman". Beliau menepukkan tangan kanannya pada tangan kirinya sambil bersabda, "Ini adalah Baiat Utsman"". Abdullah bin Umar berkata kepada laki-laki dari Mesir tersebut: "Camkan penjelasanku ini".

Serie Keutamaan Sahabat Nabi : Umar Ibn Khatab

KEUTAMAAN UMAR BIN KHATTAB

1529 [Bukhari 3679] Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "Aku bermimpi memasuki surga, maka di sana aku melihat Rumaisha, istri Abu Thalhah. Aku mendengar derap langkah kaki, kemudian aku bertanya, "Siapa itu?" Para penghuni surga menjawab, "Dia Bilal". Aku juga melihat suatu istana dengan seorang perempuan berada di halamannya, lalu aku bertanya, "Milik siapa ini?" Para penghuni surga menjawab, "Milik Umar". Aku ingin memasuki istana itu untuk melihat-lihat di dalamnya, tetapi kemudian aku teringat bahwa Umar suka cemburu". Mendengar sabda Rasulullah Saw tersebut Umar berkata, "Biar ayah dan ibuku berkurban untuk anda (ungkapan untuk sumpah atau untuk mohon izin bicara), ya Rasulullah, apakah aku akan cemburu kepada Anda?"

1530 [Bukhari 3688] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw mengenai hari kiamat, kemudian beliau balik bertanya: "Apa yang telah kau persiapkan untuk menghadapinya?" Orang itu menjawab: "Tidak ada, kecuali cinta kepada Allah dan Rasul-Nya". Rasulullah Saw bersabda: "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai". Kata Anas: Kami tidak pernah merasa gembira seperti ketika mendengar sabda Rasulullah Saw tersebut, yaitu, "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai". Kata Anas selanjutnya: Maka aku sangat mencintai Rasulullah Saw, Abu Bakr, dan Umar, dan aku berharap aku bisa bersama mereka kelak di akhirat karena cintaku kepada mereka, meskipun amal baikku tidak sebanyak amal baik mereka.


1531 [Bukhari 3689] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "Di kalangan Bani Israil dulu terdapat beberapa orang yang diberi ilham/petunjuk tentang agama dan mereka itu bukan Nabi. Jika umatku ada yang seperti itu, maka salah satunya adalah Umar".

Serie Keutamaan Sahabat Nabi : Abu Bakar As Shidiq

KEUTAMAAN ABU BAKAR

1520 [Bukhari 3659] Diriwayatkan dari Jabir bin Muth'im ra dia berkata: Seorang perempuan menemui Nabi Saw, kemudian beliau menyuruhnya kembali lagi di lain waktu. Perempuan itu bertanya, "Bagaimana jika saya nanti tidak bertemu Anda?" (sepertinya perempuan itu bermaksud: "Bagaimana jika Anda sudah wafat?") Nabi Saw bersabda, "Jika kamu tidak bertemu denganku, temuilah Abu Bakr ra".

1521 [Bukhari 3660] Diriwayatkan dari Ammar ra, dia berkata: Saya hanya ditemani oleh 5 orang budak, dua orang perempuan, dan Abu Bakr (mungkin ini ketika pengikut beliau sangat sedikit pada masa awal Islam).

1522 [Bukhari 3661] Diriwayatkan dari Abu Darda ra dia berkata: Suatu ketika saya duduk bersama Nabi Saw, tiba-tiba Abu Bakr datang sambil menyingsingkan pakaiannya hingga kedua lututnya terlihat. Nabi Saw bersabda, "Temanmu itu pasti habis bertengkar". Abu Bakr mengucapkan salam kemudian berkata, "Ya Rasulullah, saya baru saja bertengkar dengan Umar bin Khattab. Saya berkata kasar kepadanya, lalu saya menyesal. Saya sudah meminta maaf kepadanya, namun dia menolak, sehingga saya sekarang menemui Anda". Rasulullah Saw bersabda, "Semoga Allah mengampunimu hai Abu Bakr". Beliau mengulangi ucapan itu tiga kali. Umar juga menyesal kemudian datang ke rumah Abu Bakr. Umar bertanya, "Apakah Abu Bakr di rumah?" Keluarganya menjawab, "Tidak". Umar segera menemui Nabi Saw dengan mengucapkan salam. Wajah Nabi Saw tampak tidak berseri-seri, sehingga Abu Bakr merasa iba. Abu Bakr segera berlutut dan berkata, "Ya Rasulullah, demi Allah, kezaliman saya kepada Umar melebihi kezaliman Umar kepada saya". Abu Bakr mengulangi kata-kata itu dua kali, kemudian Nabi Saw bersabda, "Ketika Allah mula-mula mengutusku sebagai Rasul, kalian mengatakan, "Muhammad berdusta, sedangkan Abu Bakr ketika itu langsung berkata, "Muhammad benar", Abu Bakr telah membelaku dengan dirinya dan hartanya. Mengapa kalian menyakiti sahabatku ini (Abu Bakr)?" Beliau mengulangi kata-kata itu dua kali. Semenjak itu Abu Bakr tidak pernah disakiti hatinya.

1523 [Bukhari 3662] Diriwayatkan dari Amr bin Al-Ash ra bahwa Nabi Saw menugasinya memimpin pasukan pada perang Dzat As-Salasil. Kata Amr bin Al-Ash: Saya menemui Nabi Saw lalu saya bertanya, "Siapa orang yang paling Anda cintai?" Beliau menjawab, "Aisyah". Saya bertanya lagi, "Dari kalangan laki-laki?" Beliau menjawab, "Ayahnya". Saya bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Umar bin Al-Khattab". Lalu beliau menyebut beberapa nama laki-laki.

1524 [Bukhari 3665] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Rasulllah Saw pernah bersabda, "Siapa yang berjalan dengan menyeret pakaiannya yang menyentuh tanah dengan sombong/bangga, kelak pada hari kiamat Allah tidak mau melihatnya". Abu Bakr berkata, "Salah satu bagian ujung pakaian saya ini menyentuh tanah jika saya tidak berhati-hati ketika berjalan?" Rasulullah Saw bersabda, "Tetapi engkau tidak melakukan hal itu dengan bangga/sombong".

1525 [Bukhari 3674] Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari ra bahwa dia berwudhu di rumahnya kemudian keluar. Kata Abu Musa: Saya akan selalu bersama Rasulullah Saw pada hari ini. Abu Musa datang ke masjid, lalu bertanya tentang Nabi Saw. Orang-orang menjawab, "Nabi Saw keluar menuju arah sana". Abu Musa pergi mengikuti jejak Rasulullah Saw dan terus bertanya tentang Rasulullah Saw sehingga dia tiba di sumur Aris. Dia duduk di dekat pintu yang terbuat dari pelepah pohon kurma sampai Rasulullah Saw menyelesaikan hajatnya. Setelah Rasulullah Saw berwudu, Abu Musa menghampiri beliau yang sedang duduk di atas bibir sumur Aris dengan menyingsingkan pakaian di betisnya dan menjulurkan kakinya ke dalam sumur. Abu Musa mengucakan salam kepada Rasulullah Saw lalu kembali lagi ke dekat pintu. Kata Abu Musa: Hari ini saya akan menjadi penjaga pintu Rasulullah Saw. Maka datanglah Abu Bakr dan mengetuk pintu. Saya bertanya, "Siapa itu?" Dia menjawab, "Abu Bakr". Saya katakan, "Tunggu". Saya mendekati Rasulullah Saw dan berkata, "Ya Rasulullah, ada Abu Bakr, dia minta izin masuk?" Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk dan sampaikan berita gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga". Saya kembali menemui Abu Bakr, lalu saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk, dan Rasulullah Saw memberitahukan kabar gembira bahwa kamu akan masuk surga". Abu Bakr masuk, kemudian duduk di sebelah kanan Rasulullah Saw di bibir sumur tersebut sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dengan menyingsingkan pakaian di betisnya. Saya kembali ke pintu dan duduk. Saya meninggalkan saudara saya yang masih berwudu yang akan menyusul saya. Saya berkata, "Jika Allah menghendaki kebaikan untuk saudara saya tentu Allah akan mendatangkannya kemari". Kemudian ada seseorang mendorong pintu, lalu saya bertanya, "Siapa itu?" Dia menjawab, "Umar bin Khattab". Saya katakan, "Tunggu". Saya segera mendekati Rasulullah Saw dengan mengucapkan salam lalu saya beritahukan, "Ada Umar bin Khattab yang mohon izin masuk?" Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk dan beritahukan kabar gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga". Saya kembali menemui Umar dan saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk, dan Rasulullah Saw menyampaikan kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan masuk surga". Umar pun masuk, lalu duduk bersama Rasulullah Saw di bibir sumur di sebelah kiri beliau dengan menjulurkan kakinya ke dalam sumur. Saya kembali ke pintu dan duduk. Saya katakan, "Jika Allah menghendaki kebaikan untuk saudara saya yang akan menyusul saya tentu Allah akan mendatangkannya kemari". Kemudian ada seseorang mendorong pintu, lalu saya bertanya, "Siapa itu?" Dia menjawab, "Utsman bin Affan". Saya katakan, "Tunggu". Saya segera mendekati Rasulullah Saw untuk memberitahukan kehadiran Utsman bin Affan. Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk dan beritahukan kabar gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga atas bencana yang akan menimpanya". Saya kembali ke pintu menemui Utsman bin Affan dan saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk, dan Rasulullah Saw memberitahukan kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan masuk surga atas bencana yang akan menimpamu". Maka Utsman pun masuk dan mendapati bibir sumur sudah penuh (karena sudah diduduki oleh Rasulullah Saw, Abu Bakr, dan Umar), maka Utsman duduk di hadapan Rasulullah Saw pada bagian lain.

1526 [Bukhari 3673] Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Janganlah mencaci para sahabatku, karena seandainya kalian menginfakkan harta kalian di jalan Allah berupa emas sebesar gunung Uhud, pahalanya tidak akan bisa menyamai satu atau setengah mudd makanan yang diinfakkan oleh para sahabatku".

1527 [Bukhari 3675] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa suatu ketika Nabi Saw beserta Abu Bakr, Umar dan Utsman mendaki gunung Uhud, kemudian gunung itu berguncang, maka Nabi Saw bersabda: "Wahai Uhud, tenanglah, karena diatasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq (Abu Bakr), dan dua orang Syahid (Umar dan Utsman)".


1528 [Bukhari 3677] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: Suatu ketika saya berdiri di tengah orang banyak yang ketika itu kami berdoa kepada Allah untuk Umar bin Khattab ra yang dibaringkan di atas tempat tidurnya (wafat), tiba-tiba dari belakang saya ada seorang laki-laki yang meletakkan sikunya di atas pundak saya sambil berkata, "Semoga Allah memberimu rahmat dan saya berharap semoga Allah memberimu derajat yang sama dengan dua orang temanmu, karena saya sering mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Saya selalu bersama Abu Bakr dan Umar, saya melakukan sesuatu selalu bersama Abu Bakr dan Umar, dan saya selalu pergi bersama Abu Bakr dan Umar"". Kata laki-laki tersebut, "Saya berharap semoga Allah menjadikanmu sederajat dengan Abu Bakr dan Umar". Kata Abdullah bin Abbas: Lalu saya menoleh, ternyata laki-laki tersebut adalah Ali bin Abu Thalib ra.