KEUTAMAAN ABU BAKAR
1520 [Bukhari 3659] Diriwayatkan
dari Jabir bin Muth'im ra dia berkata: Seorang perempuan menemui Nabi Saw,
kemudian beliau menyuruhnya kembali lagi di lain waktu. Perempuan itu bertanya,
"Bagaimana jika saya nanti tidak bertemu Anda?" (sepertinya perempuan
itu bermaksud: "Bagaimana jika Anda sudah wafat?") Nabi Saw bersabda,
"Jika kamu tidak bertemu denganku, temuilah Abu Bakr ra".
1521 [Bukhari 3660] Diriwayatkan
dari Ammar ra, dia berkata: Saya hanya ditemani oleh 5 orang budak, dua orang
perempuan, dan Abu Bakr (mungkin ini ketika pengikut beliau sangat sedikit pada
masa awal Islam).
1522 [Bukhari 3661] Diriwayatkan
dari Abu Darda ra dia berkata: Suatu ketika saya duduk bersama Nabi Saw,
tiba-tiba Abu Bakr datang sambil menyingsingkan pakaiannya hingga kedua
lututnya terlihat. Nabi Saw bersabda, "Temanmu itu pasti habis
bertengkar". Abu Bakr mengucapkan salam kemudian berkata, "Ya
Rasulullah, saya baru saja bertengkar dengan Umar bin Khattab. Saya berkata
kasar kepadanya, lalu saya menyesal. Saya sudah meminta maaf kepadanya, namun
dia menolak, sehingga saya sekarang menemui Anda". Rasulullah Saw
bersabda, "Semoga Allah mengampunimu hai Abu Bakr". Beliau mengulangi
ucapan itu tiga kali. Umar juga menyesal kemudian datang ke rumah Abu Bakr. Umar
bertanya, "Apakah Abu Bakr di rumah?" Keluarganya menjawab,
"Tidak". Umar segera menemui Nabi Saw dengan mengucapkan salam. Wajah
Nabi Saw tampak tidak berseri-seri, sehingga Abu Bakr merasa iba. Abu Bakr
segera berlutut dan berkata, "Ya Rasulullah, demi Allah, kezaliman saya
kepada Umar melebihi kezaliman Umar kepada saya". Abu Bakr mengulangi
kata-kata itu dua kali, kemudian Nabi Saw bersabda, "Ketika Allah
mula-mula mengutusku sebagai Rasul, kalian mengatakan, "Muhammad berdusta,
sedangkan Abu Bakr ketika itu langsung berkata, "Muhammad benar", Abu
Bakr telah membelaku dengan dirinya dan hartanya. Mengapa kalian menyakiti
sahabatku ini (Abu Bakr)?" Beliau mengulangi kata-kata itu dua kali.
Semenjak itu Abu Bakr tidak pernah disakiti hatinya.
1523 [Bukhari 3662] Diriwayatkan
dari Amr bin Al-Ash ra bahwa Nabi Saw menugasinya memimpin pasukan pada perang
Dzat As-Salasil. Kata Amr bin Al-Ash: Saya menemui Nabi Saw lalu saya bertanya,
"Siapa orang yang paling Anda cintai?" Beliau menjawab,
"Aisyah". Saya bertanya lagi, "Dari kalangan laki-laki?"
Beliau menjawab, "Ayahnya". Saya bertanya lagi, "Kemudian
siapa?" Beliau menjawab, "Umar bin Al-Khattab". Lalu beliau
menyebut beberapa nama laki-laki.
1524 [Bukhari 3665] Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Rasulllah Saw pernah bersabda,
"Siapa yang berjalan dengan menyeret pakaiannya yang menyentuh tanah
dengan sombong/bangga, kelak pada hari kiamat Allah tidak mau melihatnya".
Abu Bakr berkata, "Salah satu bagian ujung pakaian saya ini menyentuh tanah
jika saya tidak berhati-hati ketika berjalan?" Rasulullah Saw bersabda,
"Tetapi engkau tidak melakukan hal itu dengan bangga/sombong".
1525 [Bukhari 3674] Diriwayatkan
dari Abu Musa Al-Asy'ari ra bahwa dia berwudhu di rumahnya kemudian keluar. Kata
Abu Musa: Saya akan selalu bersama Rasulullah Saw pada hari ini. Abu Musa
datang ke masjid, lalu bertanya tentang Nabi Saw. Orang-orang menjawab,
"Nabi Saw keluar menuju arah sana". Abu Musa pergi mengikuti jejak
Rasulullah Saw dan terus bertanya tentang Rasulullah Saw sehingga dia tiba di
sumur Aris. Dia duduk di dekat pintu yang terbuat dari pelepah pohon kurma
sampai Rasulullah Saw menyelesaikan hajatnya. Setelah Rasulullah Saw berwudu,
Abu Musa menghampiri beliau yang sedang duduk di atas bibir sumur Aris dengan
menyingsingkan pakaian di betisnya dan menjulurkan kakinya ke dalam sumur. Abu
Musa mengucakan salam kepada Rasulullah Saw lalu kembali lagi ke dekat pintu.
Kata Abu Musa: Hari ini saya akan menjadi penjaga pintu Rasulullah Saw. Maka
datanglah Abu Bakr dan mengetuk pintu. Saya bertanya, "Siapa itu?"
Dia menjawab, "Abu Bakr". Saya katakan, "Tunggu". Saya
mendekati Rasulullah Saw dan berkata, "Ya Rasulullah, ada Abu Bakr, dia
minta izin masuk?" Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk dan
sampaikan berita gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga". Saya
kembali menemui Abu Bakr, lalu saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk,
dan Rasulullah Saw memberitahukan kabar gembira bahwa kamu akan masuk
surga". Abu Bakr masuk, kemudian duduk di sebelah kanan Rasulullah Saw di
bibir sumur tersebut sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur
sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dengan menyingsingkan pakaian di
betisnya. Saya kembali ke pintu dan duduk. Saya meninggalkan saudara saya yang
masih berwudu yang akan menyusul saya. Saya berkata, "Jika Allah
menghendaki kebaikan untuk saudara saya tentu Allah akan mendatangkannya
kemari". Kemudian ada seseorang mendorong pintu, lalu saya bertanya,
"Siapa itu?" Dia menjawab, "Umar bin Khattab". Saya
katakan, "Tunggu". Saya segera mendekati Rasulullah Saw dengan
mengucapkan salam lalu saya beritahukan, "Ada Umar bin Khattab yang mohon
izin masuk?" Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk dan
beritahukan kabar gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga". Saya
kembali menemui Umar dan saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk, dan
Rasulullah Saw menyampaikan kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan masuk
surga". Umar pun masuk, lalu duduk bersama Rasulullah Saw di bibir sumur
di sebelah kiri beliau dengan menjulurkan kakinya ke dalam sumur. Saya kembali
ke pintu dan duduk. Saya katakan, "Jika Allah menghendaki kebaikan untuk
saudara saya yang akan menyusul saya tentu Allah akan mendatangkannya
kemari". Kemudian ada seseorang mendorong pintu, lalu saya bertanya, "Siapa
itu?" Dia menjawab, "Utsman bin Affan". Saya katakan,
"Tunggu". Saya segera mendekati Rasulullah Saw untuk memberitahukan
kehadiran Utsman bin Affan. Rasulullah Saw bersabda, "Izinkan dia masuk
dan beritahukan kabar gembira kepadanya bahwa dia akan masuk surga atas bencana
yang akan menimpanya". Saya kembali ke pintu menemui Utsman bin Affan dan
saya katakan kepadanya, "Silahkan masuk, dan Rasulullah Saw memberitahukan
kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan masuk surga atas bencana yang akan
menimpamu". Maka Utsman pun masuk dan mendapati bibir sumur sudah penuh
(karena sudah diduduki oleh Rasulullah Saw, Abu Bakr, dan Umar), maka Utsman
duduk di hadapan Rasulullah Saw pada bagian lain.
1526 [Bukhari 3673] Diriwayatkan
dari Abu Sa'id Al-Khudri ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda,
"Janganlah mencaci para sahabatku, karena seandainya kalian menginfakkan
harta kalian di jalan Allah berupa emas sebesar gunung Uhud, pahalanya tidak
akan bisa menyamai satu atau setengah mudd makanan yang diinfakkan oleh para
sahabatku".
1527 [Bukhari 3675] Diriwayatkan
dari Anas bin Malik ra bahwa suatu ketika Nabi Saw beserta Abu Bakr, Umar dan
Utsman mendaki gunung Uhud, kemudian gunung itu berguncang, maka Nabi Saw
bersabda: "Wahai Uhud, tenanglah, karena diatasmu ada seorang Nabi,
seorang Shiddiq (Abu Bakr), dan dua orang Syahid (Umar dan Utsman)".
1528 [Bukhari 3677] Diriwayatkan
dari Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: Suatu ketika saya berdiri di tengah
orang banyak yang ketika itu kami berdoa kepada Allah untuk Umar bin Khattab ra
yang dibaringkan di atas tempat tidurnya (wafat), tiba-tiba dari belakang saya
ada seorang laki-laki yang meletakkan sikunya di atas pundak saya sambil
berkata, "Semoga Allah memberimu rahmat dan saya berharap semoga Allah
memberimu derajat yang sama dengan dua orang temanmu, karena saya sering
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Saya selalu bersama Abu Bakr dan Umar,
saya melakukan sesuatu selalu bersama Abu Bakr dan Umar, dan saya selalu pergi
bersama Abu Bakr dan Umar"". Kata laki-laki tersebut, "Saya
berharap semoga Allah menjadikanmu sederajat dengan Abu Bakr dan Umar".
Kata Abdullah bin Abbas: Lalu saya menoleh, ternyata laki-laki tersebut adalah
Ali bin Abu Thalib ra.
0 komentar :
Posting Komentar