Featured Post
SURAT DARI IWAN UNTUK TUHAN

IWAN adalah seorang preman yang baru insyaf. Ingin berusaha jujur dan ingin mengenal Tuhan. Ketika sedang merintis kehidupan baru yang lu...

Kamis, 29 Oktober 2015

TUHAN DALAM GEN KITA : GENETIC MIND

Gen

Kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang genetika yang tengah berkembang dengan pesat telah menarik perhatian dunia. Pengembangan sayuran dan buah-buahan yeng tengah dimodifikasi secara genetik telah menimbulkan keresahan mengenai apakah makanan tersebut aman untuk di konsumsi atau tidak. Sementara kelahiran seekor domba dan mamalia lain hasil kloning telah memicu kontroversi mengenai kemungkinan adanya kloning manusia yang identik.

Kita semua memiliki bayangan tentang apa yang dimaksud dengan “gen”, namun nyatanya kita sama sekali tidak tahu banyak mengenainya. Hingga beberapa dekade yang lalu, istilah faktor keturunan (hereditas) hampir sama artinya dengan nasib atau takdir. Karakteristik yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dianggap tidak dapat diubah. Pernyataan-pernyataan seperti “Memang sudah keturunan; engkau tidak bisa berbuat apa-apa lagi.”. Mengungkapkan betapa sia-sia berjuang melawan hal yang tidak dapat terhindarkan lagi. Contohnya, orang biasanya berasumsi bahwa seorang anak yang lahir dari orang tua yang berbakat dalam musik akan diberkahi dengan kemampuan bermusik, sementara seorang anak yang lahir dari orang tua penderita diabetes memiliki resiko yang jauh lebih tinggi akan mengidap penyakit tersebut. Sama halnya, selama ini dipercayai bahwa anak-anak yang orang tuanya mengalami kegemukan akan mengalami obesitas dan anak-anak yang orang tuanya mengidap kanker mungkin juga akan meninggal karena kanker. Hal-hal seperti biasanya masih dianggap sebagai takdir.

Tentu saja, kemampuan dapat dianggap dikembangkan dengan usaha yang gigih dan efek dari gen-gen yang tidak diinginkan dapat ditekan dengan kontrol yang ketat. Tetapi selaluaja sulit berdebat dengan seseorang yang bersikeras bahwa suatu ciri adalah “diturunkan”, terlepas dari apakah tersebut baik atau buruk. Namun, penelitian genetika baru baru ini telah menghasilkan penemuan yang luar biasa. Karena ilmu genetika mempelajari kehidupan, setiap penemuan baru tentunya luar biasa, namun yang satu ini terkait langsung dengan Anda. Eksperimen-eksperimen yang dilaksanakan oleh saya (Kazuo Murakami-pen) maupun ilmuwan ilmuwan lain menunjukan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya sesungguhnya dapat mengubah cara kkerja gen kita. Lebih tepatnya, kita sekarang tahu bahwa gen-gen yang dorman (tak aktif) dapat diaktifkan.

Jika berbicara mengenai lingkungan atau stimulus eksternal, orang-orang biasanya memikirkannya dari segi materi, namun saya juga akan mengikutsertakan segi psikologis. Efek dari stimulus-stimulus psikologis atau trauma pada gen kita , -dengan kata lain hubungan antara gen dan pikiran kita- telah mulai mendapatkan perhatian di masa yang akan datang.

Bermacam macam fenomena di sekelling kita telah menunjukan adanya hubungan tersebut. Contohnya, suatu hal yang sangat hebat dapat mengubah rambut seseorang menjadi putih dalam sehari saja. Sebaliknya, seorang pasien pengidap kanker mematikan yang divonis hanya dapat hidup selama beberapa bulan mungkin hidup selama enam bulan, satu tahun, atau bahkan bertahun-tahun lebih lama lagi. Seseorang yang tidak pernah menghisap rokok pun dalam hidupnya mungkin mengidap kanker paru-paru, sementara seorang yang lain yang merokok seratus batang setiap harinya mungkin tetap sangat sehat. Walaupun mengkonsumsi terlalu banyak garam biasanya akan menyebabkan hipertensi, seorang pencinta makanan asin mungkin memiliki tekanan darah yang normal.

Kita juga tahu bahwa dalam kondisi ekstrem, seseorang dapat memunculkan kekuatan super atau bahwa jatuh cinta dapat mengubah seorang pelajar tak berprestasi menjadi seorang pekerja keras yang tiba-tiba menonjol prestasi belajarnya. Hal-hal yang seperti ini terjadi setiap saat, dan orang-orang telah menemukan banyak alasan untuk menjelaskannya. Sebenarnya, segala fenomena ini terkait lansung dengan cara kerja gen kita, dan hasil akhirnya dapat berubah tergantung dari sikap yang dimiliki setiap individu.

Kita dapat melhat potensi ini di sekeliling kita, walaupun mungkin kita tidak dapat mengenalinya yaitu kekuatan daya pikir yang tengah bekerja. Contohnya, kita tahu bahwa keadaan kanker dapat berubah tergantung dari apakah sang pasien berpikir, “Aku akan membaik”  dan memusatkan seluruh energinya pada kepercayaan ini, atau apakah sang pasien berpikir, “Aku akan mati” dan menyerah sepenuhnya. Sama halnya dengan seorang pasien penderita hipertensi parah yang yakin bahwa ia memiliki tekanan darah rendah akan mengalami gejala yang lebih sedikit berkurang.

Pada saat ini, konsep bahwa segala fenomena ini sangat terkait dengan gen kita masih berada dalam tahap hipotesis, namun banyak bukti tak langsung yang mendukung hal ini. Dengan penelitian yang berkelanjutan, saya percaya bahwa dalam waktu dekat, efek dari psikologis pada gen kita akan dapat dijelaskan.
Namun, kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu hingga hari itu tiba. Jika pengetahuan dapat memberikan kontribusi pada kehidupan yang lebih baik, kita harus memanfatkan hal itu sekarang. Dengan berpegang pada tujuan inilah, saya ingin berbagi dengan Anda informasi-informasi yang berguna dan menarik yang telah saya pelajari dari hasil penelitian saya tentang gen.

KEAJAIBAN KODE GENETIK

Selain menyebabkan pembelahan sel dan mentrasmisikan sifat-sifat dari orang tua ke anak, gen bekerja tanpa henti pada tingkatan  yang jauh lebih langsung. Contohnya, kita tidak akan dapat berbicara tanpa berfungsinya gen kita, yang memainkan peran penting dalam menyaring informasi linguistik dari otak. Perantaraan gen diperlukan untuk mengangkat benda-benda, memainkan piano, atau mengerjakan segala aktivitas lainnya. Bukti bahwa kita tidak berubah menjadi sapi saat kita memakan daging sapi juga diakibatkan oleh gen. Gen terlibat langsung dalam proses-proses kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan apa yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Satu aspek lain yang mengagumkan adalah, walaupun gen sama-sama memiliki prinsip cara kerja yang umum, adanya kemungkinan kombinasi yang tak terhingga memastikan tidak akan pernah ada dua makhluk yang sama persis. Untuk setiap satu orang anak, terdapat tujuh puluh triliun kombinasi gen yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perkawinan antara seorang wanita cantik dan seorang lelaki pintar tidak menjamin akan lahirnya seorang jenius yang tampan. Seorang aktris cantik pernah dikabarkan melamar George Bernard Shaw karena sang aktris menginginkan seorang anak yang memiliki kecantikannya dan kecerdasan sang lelaki. Penulis sandiwara yang terkenal dengan lelucon-leluconnya yang mengandung sarkasme itu menjawab, “Dan bagaimana jika kita memiliki anak dengan otak seperti Anda dan wajah seperti saya?”.

Anda juga dapat melihat fakta ini dari perspektif berikut : Anda ada di dunia ini karena kebetulan Anda terpilih dari tujuh puluh triliun kemungkinan yang berbeda. Itu menunjukan betapa istimewanya Anda.
Namun, ada sebuah potongan teka teki lain yang menggelitik para ilmuwan seperti saya. Siapakah yang pada awalnya menuliskan kode luar biasa ini? Umat manusia tentunya tidak dapat menciptakan kode genetik ini, namun apakah ini berarti bahwa kode genetik terjadi secara spontan begitu saja? Toh bahan baku yang diperlukan untuk membentuk kehidupan banyak terdapat dalam dunia.

Menurut pendapat saya, kehidupan tidak mungkin merupakan hasil dari kebetulan saja. Jika hal ini benar, sebuah mobil seharusnya dapat merakit dirinya sendiri secara spontan asalkan selurh onderdilnya yang diperlukan telah terkumpul di satu tempat. Kita tahu bahwa hal ini tidak pernah terjadi.


“Suatu kuasa yang lebih besar tentunya ada di belakang semua ini, sebuah kekuatan yang berada di luar pemahaman manusia”
Selama lebih dari sepuluh tahun, saya telah menyebutnya sebagai “sesuatu yang Agung”. Saya tidak tahu pasti hal apakah sesungguhnya itu, namun tanpanya, kehidupan yang berjalan dengan mulus berdasarkan sebuah cetak biru yang luar biasa luas yang dipadatkan kedalam sebuah sel mungil ini tidak akan dapat tercipta.

Kemajuan-kemajuan penting telah berhasil diciptakan dalam bidang ilmu kehidupan sehingga kita dapat mengungkap misteri-misteri dalam hidup, satu demi satu. Namun, meskipun seluruh tim penerima hadiah Nobel bekerja sama, mereka masih tidak akan dapat menciptkan satu buah bakteri pun. Menciptakan kehidupan dari awal adalah sesuatu diluar kemampuan kita. Walaupun ada kemajuan teknologi yang luar biasa, kita tidak boleh lupa bahwa kehidupan kita merupakan anugerah dari kekuatan alam yang sungguh hebat. Banyak orang yang beranggapan bahwa “membuat bayi” itu mudah, namun ini adalah cara arogan dalam berpikir. Satu-satunya peran yang kita jalankan hanyalah menciptakan kesempatan bagi sebuah kehidupan untuk dilahirkan, dan setelah lahir, memberi kehidupan tersebut nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh. Anak-anak tumbuh alami sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan yang telah tersusun dengan sangat mendetail.

MENGENAI KLONING

Sebagai tanggapan dari sebagian orang yang mungkin bertanya, “Bagaimana dengan kloning?” Teknologi genetik telah mencapai titik dimana kita dapat menciptakan duplikat yang sama dari hewan-hewan tingkat tinggi. Kita telah menghasilkan klon domba dan monyet, dan embrio manusia telah berhasil diduplikasi dalam laboratorium. Kelahiran Dolly, domba hasil kloning yang pertama, memamng sebuah kejadian penting. Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, dari sbuah kelenjar susu, bukan dari sel reproduksi, yang diambil secara acak dari seekor domba dewasa. Hingga saat itu, proses ini dinggap sebagai hal yang tidak mungkin. Seiring tumbuhnya dewasanya hasil-hasil kloning itu, kita dapat melihat bahwa mereka terus diliputi masalah-masalah kesehatan yang menjadikan usia mereka pendek, tetapi mereka tetaplah duplikat genetik dari hewan yang asli.

Apakah arti dari keberhasilan mengkloning hewan tingkat tinggi bagi kehidupan ? kesuksesan ini berarti, secara teori, sebuah duplikat genetik dari seorang manusia dapat dihasilkan dari sel apapun yang diambil dari tubuh seseorang. Contohnya, sebuah sel dari Shiego Nagashima, seorang pemain dan pelatih bisbol terkenal dari jepang, dapat digunakan untuk menciptakan lebih dari satu individu dengan fisik yang sama persis.

Umumnya, sel telur yang  telah dibuahi memiliki kemampuan untuk menjadi seorang individu. Hal ini berarti bahwa pembelahan sel akan menghasilkan sebuah organisme yang independen. Sama halnya, satu buah sel yang diambil dari daun manapun dari sebuah tumbuhan dapat berubah menjadi bagian yang lain, itulah sebabnya sebuah potongan tanaman yang diletakkan di tanah akan tumbuh menjadi sebuah tanaman. Namun, tidak seperti tumbuhan, sel telur hewan yang  telah dibuahi kehilangan kemampuan ini pada tahap awal pembelahan sel. Oleh karena itu, sebelumnya pernah diasumsikan bahwa organisme-organisme rendag seperti katak dapat dikloning, namun pengkloningan mamalia tidak akan pernah mungkin terjadi. Para ilmuwan dulu berpendapat bahwa setelah sel mengalami diferensiasi, sel tersebut tidak akan pernah dapat kembali ke keadaan mereka semula. Kelahiran Dolly langsung menghancurkan asumsi ini.

Metode kloning Dolly
Dolly diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang diambil dari seekor domba betina. Fungsi sel-sel kelenjar susu adalah untuk memproduksi susu, dan biasanya tidak dapat bekerja selain sesuai dengan fungsi tersebut. Dalam proses ini, nukleus dari sel tersebut yang mengandung DNA dipisahkan, diletakkan dalam sel telur seekor domba betina lainnya, dan ditanam dalam seekor ibu domba pengganti. Dengan menerapkan stimulus-stimulus eksternal seperti kejutan listrik pada sel telur yang dibuahi itu, para ahli berhasil memulihkan kemampuan sel itu untuk mengalami pembelahan sel berulang seperti halnya sel telur yang telah dibuahi.

Seekor katak kloning atau tikus kloning mungkin tidak akan terlalu mengagetkan kita, tetapi suksesnya pengkloningan seekor domba menunjukkan adanya potensi untuk menerapkan teknologi ini pada manusia. Dalam kasus manusia, kloning membuat kita dapat menghasilkan seorang anak dari gen milik dua orang lelaki. Ini juga berarti seorang wanita karier yang tidak ingin repot dengan kehamilan masih dapat memiliki anaknya sendri. Dari segi teknologi, sekarang ini semua telah berada dalam jangkauan kita.

Negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Denmark telah meramalkan kemungkinan ini dari awal dan menetapkan undang-undang yang melarang diterapkannya teknologi kloning pada manusia. Banyak negara lain yang menolak mendanai riset pengkloningan manusia. Keinginan untuk menerapkan pembatasan ini bisa dimaklumi karena begitu teknologi seperti itu ditemukan, akan sulit mengendalikannya. Akan selalu ada kemungkinan seseorang lain yang memiliki teknologi itu akan memenuhi permintaan ini, tanpa peduli apakah ada hukum yang melarang maupun besarnya biaya yang diperlukan.

Pada saat yang sama, perdebatan mengenai kloning dipenuhi dengan kesalahan informasi. Walaupun seekor klon katak tampak seperti adanya -yaitu sebuah duplikat yang persis sama- bahkan jika kita mampu dengan sukses menciptakan seorang klon dari gen manusia, anak yang dihasilkan tidak akan menjadi sebuah replika yang persis sama. Contohnya, Adolf Hitler tumbuh menjadi sosok seperti dirinya karena ia dibesarkan dalam suatu lingkungan dan periode waktu yang  spesifik. Jika ia dilahirkan pada waktu dan tempat yang berbeda, tentunya ia akan memiliki kehidupan yang sangat berbeda. Walaupun identik secara fisik, seorang klon Hitler akan tumbuh dengan memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda.

AKTIFKAN GEN-GEN BERMANFAAT MELALUI “PEMIKIRAN GENETIK” (GENETIC MIND)

Di Jepang terdapat sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “Penyakit datang dari pikiran”. Dengan kata lain, cara berpikir kita dapat menyebabkan kita sakit, atau sebaliknya, membantu kita memulihkan diri. Saya percaya bahwa disinilah persisnya gen ikut campur tangan.
Apa yang kita pikirkan mempengaruhi cara kerja gen kita, dan hal ini dapat membawa penyakit maupun kesehatan. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa gen kita dan cara mereka berfungsi menentukan apakah kita menjalani kehidupan yang bahagia. Hal ini tidak berarti bahwa kebahagiaan manusia ditentukan secara genetik saat lahir.
“Gen yang mengatur kebahagian pastilah tersimpan didalam setiap orang”
Gen-gen tersebut hanya menunggu untuk dinyalakan. Yang harus kita lakukan adalah mengaktifkan mereka dan mengatur kerja mereka agar bermanfaat bagi hidup kita.

Sejauh yang kita ketahui, hanya sekitar 5 hingga 10 persen dari gen kita yang sebenarnya bekerja; apa yang dilakukan oleh sisanya masih belum diketahui. Dengan kata lain, sepertinya mayoritas gen kita tidak aktif. Fakta bahwa keadaan psikologis kita dapat mengubah cara kerja gen mungkin sebenarnya disebabkan oleh begitu banyaknya gen yang dorman. Sebagian gen yang belum kita pahami itu mungkin bereaksi kuat terhadap kondisi mental kita.

Lalu, bagaimanakah cara membuat gen kita bekerja sehingga menyebabkan kita bahagia? Jawabannya adalah :
 “Dengan menjalani setiap hari semaksimal mungkin dengan sikap yang positif.”
Hipotesis saya adalah bahwa pendekatan penuh antusiasme terhadap hidup akan membawa kesuksesan dan mengaktifkan gen-gen yang membuat kita mengalami kebahagian. Hidup akan berjalan dengan lancar bila kita mempertahankan sikap positif yang penuh antusiasme dan vitalitas.

Saya menyebut hal ini “HIDUP DENGAN GEN YANG MENYALA”, atau “PEMIKIRAN GENETIK”. Keadaan mental seperti ini mengaktifkan gen-gen baik dan menonaktifkan gen-gen buruk. Bagaimana cara kerja tepatnya belum dapat dipahami sepenuhnya, namun konsep populer “BERPIKIR POSITIF” mungkin berkaitan dengan prinsip ini. Banyak orang yang telah mengubah perjalanan sejarah menunjukkan sikap yang positif.

Saya juga melihat banyak ilmuwan Jepang yang kurang produktif di Jepang tiba-tiba berkembang mencapai berbagai hal yang mengagumkan setelah pindah ke Amerka Serikat. Dalam hal ini, perubahan lingkungan sepertinya telah mengaktifkan gen-gen baik mereka. Sama seperti mereka, saya juga mendapatkan kepercayaan diri dan mengembangkan dasar-dasar saya sebagi seorang ilmuwan ketika saya pindah ke Amerika Serikat pada tahun-tahun pertama dalam karier saya biokimia. Disana saya berubah dari seorang biasa-biasa saja yang tak dikenal menjadi seorang ilmuwan yang sukses.

Tentu saja, dengan pindah ke negara baru tidak benar-benar mengubah gen seseorang, dan sebagian orang akan bersikeras bahwa perubahan itu hanya disebabkan oleh lingkungan baru. Namun, lingkungan baru dapat memicu tombol yang menyalakan gen-gen dorman (tidak aktif). Amerika serikat adalah sebuah negara tempat seorang penyendiri dapat menjadi makmur. Sama seperti yang terjadi pada pitcher  Jepang Hideo Nomo, kepergian ke Amerika telah mengaktifkan gen-gen banyak orang Jepang yang tidak “betah” di tanah air mereka. Dengan membawa sikap positif dalam bekerja di lingkungan yang baru, mereka mulai membuahkan hasil. Dan saat hasil mulai terlihat, prestasi mereka pun mulai dikenali dan mereka menerima dukungan yang positif. Hal yang sebaliknya juga terjadi. Para ilmuwan yang menganggap diri mereka gagal memiliki hasil kerja yang buruk. Mau tidak mau saya merasa bahwa gen-gen hanya menunggu untuk diaktifkan.

Saat ini banyak orang yang sepertinya memiliki pendekatan yang negatif terhadap hidup. Dilihat dari segi gen mereka, hal ini sungguh merusak. Ungkapan pemikiran seperti “Saya tidak boleh terlalu banyak makan”, “Saya tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras”, “Saya harus berhenti merokok”, “Saya harus mengurangi konsumsi garam”, “Saya harus mengurangi berat badan”, dan “Saya harus makan lebih baik” adalah contoh-contoh pikiran yang tidak mempan untuk mengaktifkan gen-gen bermanfaat.

Dengan kata lain, walaupun pernyataan-pernyataan diatas akurat secara statistik, namun dengan mempercayai bahwa semua itu berlaku pada diri kita secara pribadi, dapat menyebabkan stress yang tidak perlu, yang kemudian  mengakibatkan dampak negatif pada gen kita.

Kita tidak tahu apakah pendapat-pendapat yang saya sebutkan diatas dapat diterapkan bagi setiap orang. Contohnya, tidak ada bukti yang pasti rasio lemak dengan berat badan yang melebihi 25 persen buruk bagi semua orang. Walaupun merokok dituding sebagai penyebab kanker paru-paru, ada persentase yang cukup besar dari para perokok berat yang tidak mengidap penyakit tersebut. Dengan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana gen kita mempengaruhi, mungkin kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Pada akhirnya, apa yang “baik untuk Anda” tergantung pada setiap individu. Hal ini mungkin terdengar ekstrem, namun jika Anda menyukai suatu jenis minuman, nikmati saja. Jika Anda mengidamkan suatu makan, makan saja. Selama hal itu tidak membuat Anda sakit, Anda dapat menikmatinya. Bahkan untuk dapat hidup dengan kanker adalah mungkin.

Yang penting adalah mematikan sebanyak mungkin gen-gen berbahaya dan mengaktifkan gen-gen yang membantu, membuat mereka bekerja bagi Anda. Kunci untuk melakukan hal ini adalah cara berpikir Anda. Saya menyebut sikap ini sebagai “PEMIKIRAN GENETIK” (GENETIC MIND), dan melalui riset dan pengalaman saya, saya percaya bahwa hal ini adalah cara yang efektif untuk mempengaruhi gen-gen dan memperbaiki hidup Anda.
________________________________________
KAZUO MURAKAMI


2 komentar :