Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabatku,
Hatimu adalah
cermin yang kotor. Bersihkanlah debu yang melekatinya, karena hati ditakdirkan
untuk memantulkan cahaya hakikat ilahi.
Jika cahaya
dari Allah, yang merupakan cahaya langit dan bumi menerangi hatimu, ia akan menyalakan
lentera hatimu, yang berada dalam kaca yang bening dan kaca bening
itu bersinar terang bagaikan bintang. Berkilaulah bintang ilahi dalam
hatimu. Kilauan ini memancar dari awan makna yang tak berasal dari Timur maupun
Barat, menyala dari pohon zaitun. Cahaya itu memantul dari pohon itu sangat
jernih dan terang seolah olah memancarkan cahaya meski tak disentuh api. [1}
Ketika itulah lentera hikmah
menyala terang. Bagaimana mungkin ia padam jika cahaya Allah menerangi seluruh
relungnya?
Hanya jika
cahaya hakiki ilahi menyinarinya, barulah langit malam hakikat menjadi terang
disinari ribuan bintang, dan dengan bintang gemintang (kau akan) temukan
jalan(mu).[2]
Bukan bintang
bintang itu yang menunjukimu, melainkan cahaya ilahi. Sebab Allah telah menghiasi
langit dunia dengan bintang bintang.[3] Hanya jika lentera hakikat ilahi
dinyalakan dalam sanubarimu, segalanya akan datang, serempak seketika atau sedikit demi sedikit. Sebagiannya telah
kau ketahui, dan sebagian lainnya akan kami jelaskan disini. Baca, dengar dan
pahamilah. Kehadiran ilahi akan menyinarkan sisi gelap kebodohan.
Kedamaian dan
keindahan purnama akan terbit dari ufuk cahaya diatas cahaya [4] yang
senantiasa terbit di langit, melintasi garis edar yang telah di takdirkan Allah
[5] sehingga ia bersinar megah di psat langit, memecahkan
kegelapan lalai. (Aku bersumpah) demi malam apabila ia menggelap [6]
demi cahaya pagi yang benderang [7] malam kebodohan akan menyaksikan
cerahnya siang. Kemudian kau akan mencium harumnya Zikir dan bertobat
disaat fajar [8] menyesali umur yang kau habiskan dalam tidur.
Maka kau dengar nyanyian pagi:
Mereka sedikit sekali tidur
diwaktu malam
Dan menjelang fajar mereka
memohon ampunan[9]
Allah memandu kepada
cahaya Nya siapa yang dia inginkan [10]
Kemudian dari
ufuk Akal Ilahi akan kau lihat terbitnya matahari ilmu hakiki. Itulah matahari
milikmu, sebab kau dibimbing Allah dan berada dijalan yang lurus,
bukan jalan orang yang tersesat [11]
Kau akan memahami rahasia bahwa :
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tak mungkin
mendahului siang. Masing masing beredar pada garis edarnya [12]
Akhirnya,
ikatan belenggu akan terlepas sesuai dengan perumpamaan yang Allah jadikan
bagi umat manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu [13] Tabir akan terangkat, selubung akan
tersingkap dan menampakan apa yang ada didalamnya; hakikat akan menunjukan wajahnya.
Semua ini
berawal sejak kau membersihkan cermin hati. Cahaya hakikat Ilahi akan
menyinarinya jika kau menghendaki dan mencari Nya, dari Nya, bersama Nya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
___________________________________________
- An – Nur (11): 35
- An – Nahl (16):16
- Yasin (36):36
- An – Nur (24):35
- Yasin (36):36
- Ad – Dhuha (93):2
- Ad – Dhuha (93):2
- Al – Imran (3):17
- Ad – Dzariyat (51):17-18
- An – Nur (24):35
- Al – A’raf (7):178
- Yasin (36):40
- An – Nur (24):35
0 komentar :
Posting Komentar