|
Gen |
Kemajuan-kemajuan
terbaru dalam bidang genetika yang tengah berkembang dengan pesat telah menarik
perhatian dunia. Pengembangan sayuran dan buah-buahan yeng tengah dimodifikasi
secara genetik telah menimbulkan keresahan mengenai apakah makanan tersebut
aman untuk di konsumsi atau tidak. Sementara kelahiran seekor domba dan mamalia
lain hasil kloning telah memicu kontroversi mengenai kemungkinan adanya kloning
manusia yang identik.
Kita
semua memiliki bayangan tentang apa yang dimaksud dengan “gen”, namun nyatanya
kita sama sekali tidak tahu banyak mengenainya. Hingga beberapa dekade yang
lalu, istilah faktor keturunan (hereditas) hampir sama artinya dengan nasib
atau takdir. Karakteristik yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dianggap tidak dapat diubah. Pernyataan-pernyataan seperti “Memang
sudah keturunan; engkau tidak bisa berbuat apa-apa lagi.”. Mengungkapkan
betapa sia-sia berjuang melawan hal yang tidak dapat terhindarkan lagi.
Contohnya, orang biasanya berasumsi bahwa seorang anak yang lahir dari orang
tua yang berbakat dalam musik akan diberkahi dengan kemampuan bermusik,
sementara seorang anak yang lahir dari orang tua penderita diabetes memiliki
resiko yang jauh lebih tinggi akan mengidap penyakit tersebut. Sama halnya,
selama ini dipercayai bahwa anak-anak yang orang tuanya mengalami kegemukan
akan mengalami obesitas dan anak-anak yang orang tuanya mengidap kanker mungkin
juga akan meninggal karena kanker. Hal-hal seperti biasanya masih dianggap
sebagai takdir.
Tentu
saja, kemampuan dapat dianggap dikembangkan dengan usaha yang gigih dan efek
dari gen-gen yang tidak diinginkan dapat ditekan dengan kontrol yang ketat.
Tetapi selaluaja sulit berdebat dengan seseorang yang bersikeras bahwa suatu
ciri adalah “diturunkan”, terlepas dari apakah tersebut baik atau buruk.
Namun, penelitian genetika baru baru ini telah menghasilkan penemuan yang luar
biasa. Karena ilmu genetika mempelajari kehidupan, setiap penemuan baru
tentunya luar biasa, namun yang satu ini terkait langsung dengan Anda.
Eksperimen-eksperimen yang dilaksanakan oleh saya (Kazuo Murakami-pen) maupun
ilmuwan ilmuwan lain menunjukan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal
lainnya sesungguhnya dapat mengubah cara kkerja gen kita. Lebih tepatnya, kita
sekarang tahu bahwa gen-gen yang dorman (tak aktif) dapat diaktifkan.
Jika
berbicara mengenai lingkungan atau stimulus eksternal, orang-orang biasanya
memikirkannya dari segi materi, namun saya juga akan mengikutsertakan segi
psikologis. Efek dari stimulus-stimulus psikologis atau trauma pada gen kita ,
-dengan kata lain hubungan antara gen dan pikiran kita- telah mulai mendapatkan
perhatian di masa yang akan datang.
Bermacam
macam fenomena di sekelling kita telah menunjukan adanya hubungan tersebut.
Contohnya, suatu hal yang sangat hebat dapat mengubah rambut seseorang menjadi
putih dalam sehari saja. Sebaliknya, seorang pasien pengidap kanker mematikan
yang divonis hanya dapat hidup selama beberapa bulan mungkin hidup selama enam
bulan, satu tahun, atau bahkan bertahun-tahun lebih lama lagi. Seseorang yang
tidak pernah menghisap rokok pun dalam hidupnya mungkin mengidap kanker
paru-paru, sementara seorang yang lain yang merokok seratus batang setiap
harinya mungkin tetap sangat sehat. Walaupun mengkonsumsi terlalu banyak garam
biasanya akan menyebabkan hipertensi, seorang pencinta makanan asin mungkin
memiliki tekanan darah yang normal.
Kita
juga tahu bahwa dalam kondisi ekstrem, seseorang dapat memunculkan kekuatan
super atau bahwa jatuh cinta dapat mengubah seorang pelajar tak berprestasi
menjadi seorang pekerja keras yang tiba-tiba menonjol prestasi belajarnya.
Hal-hal yang seperti ini terjadi setiap saat, dan orang-orang telah menemukan
banyak alasan untuk menjelaskannya. Sebenarnya, segala fenomena ini terkait
lansung dengan cara kerja gen kita, dan hasil akhirnya dapat berubah tergantung
dari sikap yang dimiliki setiap individu.
Kita
dapat melhat potensi ini di sekeliling kita, walaupun mungkin kita tidak dapat
mengenalinya yaitu kekuatan daya pikir yang tengah bekerja. Contohnya, kita
tahu bahwa keadaan kanker dapat berubah tergantung dari apakah sang pasien
berpikir, “Aku akan membaik” dan
memusatkan seluruh energinya pada kepercayaan ini, atau apakah sang pasien
berpikir, “Aku akan mati” dan menyerah sepenuhnya. Sama halnya dengan seorang
pasien penderita hipertensi parah yang yakin bahwa ia memiliki tekanan darah
rendah akan mengalami gejala yang lebih sedikit berkurang.
Pada
saat ini, konsep bahwa segala fenomena ini sangat terkait dengan gen kita masih
berada dalam tahap hipotesis, namun banyak bukti tak langsung yang mendukung
hal ini. Dengan penelitian yang berkelanjutan, saya percaya bahwa dalam waktu
dekat, efek dari psikologis pada gen kita akan dapat dijelaskan.
Namun,
kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu hingga hari itu tiba. Jika
pengetahuan dapat memberikan kontribusi pada kehidupan yang lebih baik, kita
harus memanfatkan hal itu sekarang. Dengan berpegang pada tujuan inilah, saya
ingin berbagi dengan Anda informasi-informasi yang berguna dan menarik yang
telah saya pelajari dari hasil penelitian saya tentang gen.
KEAJAIBAN
KODE GENETIK
Selain
menyebabkan pembelahan sel dan mentrasmisikan sifat-sifat dari orang tua ke
anak, gen bekerja tanpa henti pada tingkatan yang jauh lebih langsung. Contohnya, kita tidak akan dapat
berbicara tanpa berfungsinya gen kita, yang memainkan peran penting dalam
menyaring informasi linguistik dari otak. Perantaraan gen diperlukan untuk
mengangkat benda-benda, memainkan piano, atau mengerjakan segala aktivitas
lainnya. Bukti bahwa kita tidak berubah menjadi sapi saat kita memakan daging
sapi juga diakibatkan oleh gen. Gen terlibat langsung dalam proses-proses
kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan apa yang dibayangkan oleh kebanyakan
orang.
Satu
aspek lain yang mengagumkan adalah, walaupun gen sama-sama memiliki prinsip
cara kerja yang umum, adanya kemungkinan kombinasi yang tak terhingga
memastikan tidak akan pernah ada dua makhluk yang sama persis. Untuk setiap
satu orang anak, terdapat tujuh puluh triliun kombinasi gen yang mungkin
terjadi. Oleh karena itu, perkawinan antara seorang wanita cantik dan seorang
lelaki pintar tidak menjamin akan lahirnya seorang jenius yang tampan. Seorang
aktris cantik pernah dikabarkan melamar George Bernard Shaw karena sang aktris
menginginkan seorang anak yang memiliki kecantikannya dan kecerdasan sang
lelaki. Penulis sandiwara yang terkenal dengan lelucon-leluconnya yang
mengandung sarkasme itu menjawab, “Dan bagaimana jika kita memiliki anak
dengan otak seperti Anda dan wajah seperti saya?”.
Anda
juga dapat melihat fakta ini dari perspektif berikut : Anda ada di dunia ini
karena kebetulan Anda terpilih dari tujuh puluh triliun kemungkinan yang
berbeda. Itu menunjukan betapa istimewanya Anda.
Namun,
ada sebuah potongan teka teki lain yang menggelitik para ilmuwan seperti saya.
Siapakah yang pada awalnya menuliskan kode luar biasa ini? Umat manusia
tentunya tidak dapat menciptakan kode genetik ini, namun apakah ini berarti
bahwa kode genetik terjadi secara spontan begitu saja? Toh bahan baku yang
diperlukan untuk membentuk kehidupan banyak terdapat dalam dunia.
Menurut
pendapat saya, kehidupan tidak mungkin merupakan hasil dari kebetulan saja.
Jika hal ini benar, sebuah mobil seharusnya dapat merakit dirinya sendiri
secara spontan asalkan selurh onderdilnya yang diperlukan telah terkumpul di
satu tempat. Kita tahu bahwa hal ini tidak pernah terjadi.
“Suatu
kuasa yang lebih besar tentunya ada di belakang semua ini, sebuah kekuatan yang
berada di luar pemahaman manusia”
Selama
lebih dari sepuluh tahun, saya telah menyebutnya sebagai “sesuatu yang Agung”.
Saya tidak tahu pasti hal apakah sesungguhnya itu, namun tanpanya, kehidupan
yang berjalan dengan mulus berdasarkan sebuah cetak biru yang luar biasa luas
yang dipadatkan kedalam sebuah sel mungil ini tidak akan dapat tercipta.
Kemajuan-kemajuan
penting telah berhasil diciptakan dalam bidang ilmu kehidupan sehingga kita
dapat mengungkap misteri-misteri dalam hidup, satu demi satu. Namun, meskipun
seluruh tim penerima hadiah Nobel bekerja sama, mereka masih tidak akan dapat
menciptkan satu buah bakteri pun. Menciptakan kehidupan dari awal adalah
sesuatu diluar kemampuan kita. Walaupun ada kemajuan teknologi yang luar biasa,
kita tidak boleh lupa bahwa kehidupan kita merupakan anugerah dari kekuatan
alam yang sungguh hebat. Banyak orang yang beranggapan bahwa “membuat bayi”
itu mudah, namun ini adalah cara arogan dalam berpikir. Satu-satunya peran yang
kita jalankan hanyalah menciptakan kesempatan bagi sebuah kehidupan untuk
dilahirkan, dan setelah lahir, memberi kehidupan tersebut nutrisi yang
diperlukan untuk tumbuh. Anak-anak tumbuh alami sesuai dengan prinsip-prinsip
kehidupan yang telah tersusun dengan sangat mendetail.
MENGENAI
KLONING
Sebagai
tanggapan dari sebagian orang yang mungkin bertanya, “Bagaimana dengan
kloning?” Teknologi genetik telah mencapai titik dimana kita dapat menciptakan
duplikat yang sama dari hewan-hewan tingkat tinggi. Kita telah menghasilkan
klon domba dan monyet, dan embrio manusia telah berhasil diduplikasi dalam
laboratorium. Kelahiran Dolly, domba hasil kloning yang pertama, memamng sebuah
kejadian penting. Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, dari sbuah
kelenjar susu, bukan dari sel reproduksi, yang diambil secara acak dari seekor
domba dewasa. Hingga saat itu, proses ini dinggap sebagai hal yang tidak
mungkin. Seiring tumbuhnya dewasanya hasil-hasil kloning itu, kita dapat
melihat bahwa mereka terus diliputi masalah-masalah kesehatan yang menjadikan
usia mereka pendek, tetapi mereka tetaplah duplikat genetik dari hewan yang
asli.
Apakah
arti dari keberhasilan mengkloning hewan tingkat tinggi bagi kehidupan ?
kesuksesan ini berarti, secara teori, sebuah duplikat genetik dari seorang
manusia dapat dihasilkan dari sel apapun yang diambil dari tubuh seseorang.
Contohnya, sebuah sel dari Shiego Nagashima, seorang pemain dan pelatih bisbol
terkenal dari jepang, dapat digunakan untuk menciptakan lebih dari satu
individu dengan fisik yang sama persis.
Umumnya,
sel telur yang telah dibuahi memiliki
kemampuan untuk menjadi seorang individu. Hal ini berarti bahwa pembelahan sel
akan menghasilkan sebuah organisme yang independen. Sama halnya, satu buah sel
yang diambil dari daun manapun dari sebuah tumbuhan dapat berubah menjadi
bagian yang lain, itulah sebabnya sebuah potongan tanaman yang diletakkan di
tanah akan tumbuh menjadi sebuah tanaman. Namun, tidak seperti tumbuhan, sel telur hewan yang telah dibuahi kehilangan kemampuan ini pada
tahap awal pembelahan sel. Oleh karena itu, sebelumnya pernah diasumsikan bahwa
organisme-organisme rendag seperti katak dapat dikloning, namun pengkloningan
mamalia tidak akan pernah mungkin terjadi. Para ilmuwan dulu berpendapat bahwa
setelah sel mengalami diferensiasi, sel tersebut tidak akan pernah dapat
kembali ke keadaan mereka semula. Kelahiran Dolly langsung menghancurkan asumsi
ini.
|
Metode kloning Dolly |
Dolly
diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang diambil dari seekor domba betina.
Fungsi sel-sel kelenjar susu adalah untuk memproduksi susu, dan biasanya tidak
dapat bekerja selain sesuai dengan fungsi tersebut. Dalam proses ini, nukleus
dari sel tersebut yang mengandung DNA dipisahkan, diletakkan dalam sel telur
seekor domba betina lainnya, dan ditanam dalam seekor ibu domba pengganti.
Dengan menerapkan stimulus-stimulus eksternal seperti kejutan listrik pada sel
telur yang dibuahi itu, para ahli berhasil memulihkan kemampuan sel itu untuk
mengalami pembelahan sel berulang seperti halnya sel telur yang telah dibuahi.
Seekor
katak kloning atau tikus kloning mungkin tidak akan terlalu mengagetkan kita,
tetapi suksesnya pengkloningan seekor domba menunjukkan adanya potensi untuk
menerapkan teknologi ini pada manusia. Dalam kasus manusia, kloning membuat
kita dapat menghasilkan seorang anak dari gen milik dua orang lelaki. Ini juga
berarti seorang wanita karier yang tidak ingin repot dengan kehamilan masih
dapat memiliki anaknya sendri. Dari segi teknologi, sekarang ini semua telah
berada dalam jangkauan kita.
Negara-negara
seperti Inggris, Jerman, dan Denmark telah meramalkan kemungkinan ini dari awal
dan menetapkan undang-undang yang melarang diterapkannya teknologi kloning pada
manusia. Banyak negara lain yang menolak mendanai riset pengkloningan manusia.
Keinginan untuk menerapkan pembatasan ini bisa dimaklumi karena begitu
teknologi seperti itu ditemukan, akan sulit mengendalikannya. Akan selalu ada
kemungkinan seseorang lain yang memiliki teknologi itu akan memenuhi permintaan
ini, tanpa peduli apakah ada hukum yang melarang maupun besarnya biaya yang
diperlukan.
Pada
saat yang sama, perdebatan mengenai kloning dipenuhi dengan kesalahan
informasi. Walaupun seekor klon katak tampak seperti adanya -yaitu sebuah
duplikat yang persis sama- bahkan jika kita mampu dengan sukses menciptakan
seorang klon dari gen manusia, anak yang dihasilkan tidak akan menjadi sebuah
replika yang persis sama. Contohnya, Adolf Hitler tumbuh menjadi sosok seperti
dirinya karena ia dibesarkan dalam suatu lingkungan dan periode waktu yang spesifik. Jika ia dilahirkan pada waktu dan
tempat yang berbeda, tentunya ia akan memiliki kehidupan yang sangat berbeda.
Walaupun identik secara fisik, seorang klon Hitler akan tumbuh dengan memiliki
kepribadian yang sama sekali berbeda.
AKTIFKAN
GEN-GEN BERMANFAAT MELALUI “PEMIKIRAN GENETIK” (GENETIC MIND)
Di
Jepang terdapat sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “Penyakit datang dari
pikiran”. Dengan kata lain, cara berpikir kita dapat menyebabkan kita
sakit, atau sebaliknya, membantu kita memulihkan diri. Saya percaya bahwa
disinilah persisnya gen ikut campur tangan.
Apa
yang kita pikirkan mempengaruhi cara kerja gen kita, dan hal ini dapat membawa
penyakit maupun kesehatan. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa gen kita dan
cara mereka berfungsi menentukan apakah kita menjalani kehidupan yang bahagia.
Hal ini tidak berarti bahwa kebahagiaan manusia ditentukan secara genetik saat
lahir.
“Gen
yang mengatur kebahagian pastilah tersimpan didalam setiap orang”
Gen-gen
tersebut hanya menunggu untuk dinyalakan. Yang harus kita lakukan adalah
mengaktifkan mereka dan mengatur kerja mereka agar bermanfaat bagi hidup kita.
Sejauh
yang kita ketahui, hanya sekitar 5 hingga 10 persen dari gen kita yang
sebenarnya bekerja; apa yang dilakukan oleh sisanya masih belum diketahui.
Dengan kata lain, sepertinya mayoritas gen kita tidak aktif. Fakta bahwa
keadaan psikologis kita dapat mengubah cara kerja gen mungkin sebenarnya
disebabkan oleh begitu banyaknya gen yang dorman. Sebagian gen yang belum kita
pahami itu mungkin bereaksi kuat terhadap kondisi mental kita.
Lalu,
bagaimanakah cara membuat gen kita bekerja sehingga menyebabkan kita bahagia?
Jawabannya adalah :
“Dengan menjalani setiap hari semaksimal
mungkin dengan sikap yang positif.”
Hipotesis
saya adalah bahwa pendekatan penuh antusiasme terhadap hidup akan membawa
kesuksesan dan mengaktifkan gen-gen yang membuat kita mengalami kebahagian.
Hidup akan berjalan dengan lancar bila kita mempertahankan sikap positif yang
penuh antusiasme dan vitalitas.
Saya
menyebut hal ini “HIDUP DENGAN GEN YANG MENYALA”, atau “PEMIKIRAN GENETIK”.
Keadaan mental seperti ini mengaktifkan gen-gen baik dan menonaktifkan gen-gen
buruk. Bagaimana cara kerja tepatnya belum dapat dipahami sepenuhnya, namun
konsep populer “BERPIKIR POSITIF” mungkin berkaitan dengan prinsip ini. Banyak
orang yang telah mengubah perjalanan sejarah menunjukkan sikap yang positif.
Saya
juga melihat banyak ilmuwan Jepang yang kurang produktif di Jepang tiba-tiba
berkembang mencapai berbagai hal yang mengagumkan setelah pindah ke Amerka
Serikat. Dalam hal ini, perubahan lingkungan sepertinya telah mengaktifkan
gen-gen baik mereka. Sama seperti mereka, saya juga mendapatkan kepercayaan
diri dan mengembangkan dasar-dasar saya sebagi seorang ilmuwan ketika saya
pindah ke Amerika Serikat pada tahun-tahun pertama dalam karier saya biokimia.
Disana saya berubah dari seorang biasa-biasa saja yang tak dikenal menjadi
seorang ilmuwan yang sukses.
Tentu
saja, dengan pindah ke negara baru tidak benar-benar mengubah gen seseorang,
dan sebagian orang akan bersikeras bahwa perubahan itu hanya disebabkan oleh
lingkungan baru. Namun, lingkungan baru dapat memicu tombol yang menyalakan
gen-gen dorman (tidak aktif). Amerika serikat adalah sebuah negara tempat
seorang penyendiri dapat menjadi makmur. Sama seperti yang terjadi pada
pitcher Jepang Hideo Nomo, kepergian ke
Amerika telah mengaktifkan gen-gen banyak orang Jepang yang tidak “betah”
di tanah air mereka. Dengan membawa sikap positif dalam bekerja di lingkungan yang
baru, mereka mulai membuahkan hasil. Dan saat hasil mulai terlihat, prestasi
mereka pun mulai dikenali dan mereka menerima dukungan yang positif. Hal yang
sebaliknya juga terjadi. Para ilmuwan yang menganggap diri mereka gagal
memiliki hasil kerja yang buruk. Mau tidak mau saya merasa bahwa gen-gen hanya
menunggu untuk diaktifkan.
Saat
ini banyak orang yang sepertinya memiliki pendekatan yang negatif terhadap
hidup. Dilihat dari segi gen mereka, hal ini sungguh merusak. Ungkapan
pemikiran seperti “Saya tidak boleh terlalu banyak makan”, “Saya tidak boleh
terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras”, “Saya harus berhenti merokok”,
“Saya harus mengurangi konsumsi garam”, “Saya harus mengurangi berat badan”, dan
“Saya harus makan lebih baik” adalah contoh-contoh pikiran yang tidak
mempan untuk mengaktifkan gen-gen bermanfaat.
Dengan
kata lain, walaupun pernyataan-pernyataan diatas akurat secara statistik, namun
dengan mempercayai bahwa semua itu berlaku pada diri kita secara pribadi, dapat
menyebabkan stress yang tidak perlu, yang kemudian mengakibatkan dampak negatif pada gen kita.
Kita
tidak tahu apakah pendapat-pendapat yang saya sebutkan diatas dapat diterapkan
bagi setiap orang. Contohnya, tidak ada bukti yang pasti rasio lemak dengan
berat badan yang melebihi 25 persen buruk bagi semua orang. Walaupun merokok
dituding sebagai penyebab kanker paru-paru, ada persentase yang cukup besar
dari para perokok berat yang tidak mengidap penyakit tersebut. Dengan
penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana gen kita mempengaruhi, mungkin kita
akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Pada
akhirnya, apa yang “baik untuk Anda” tergantung pada setiap individu.
Hal ini mungkin terdengar ekstrem, namun jika Anda menyukai suatu jenis
minuman, nikmati saja. Jika Anda mengidamkan suatu makan, makan saja. Selama
hal itu tidak membuat Anda sakit, Anda dapat menikmatinya. Bahkan untuk dapat
hidup dengan kanker adalah mungkin.
Yang
penting adalah mematikan sebanyak mungkin gen-gen berbahaya dan mengaktifkan
gen-gen yang membantu, membuat mereka bekerja bagi Anda. Kunci untuk melakukan
hal ini adalah cara berpikir Anda. Saya menyebut sikap ini sebagai “PEMIKIRAN
GENETIK” (GENETIC MIND), dan melalui riset dan pengalaman saya, saya percaya bahwa hal ini
adalah cara yang efektif untuk mempengaruhi gen-gen dan memperbaiki hidup Anda.
________________________________________
KAZUO
MURAKAMI